Yofamedia.com, Jakarta - PT Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI), membuktikan eksistensinya selama 37 tahun dan telah memproduksi 500.000 unit kendaraan. Ini merupakan bukti nyata Hino semakin diterima oleh masyarakat luas melalui produknya yang berkualitas, harga yang terjangkau, serta mudah untuk perawatan dan service Hino di seluruh Indonesia.
Sejarah panjang keberadaan Hino di Indonesia dimulai tahun 1967 dalam bentuk kendaraan bus lengkap yang merupakan hibah Pemerintah Jepang kepada Pemerintah Indonesia sebagai bentuk kompensasi pendudukan Pemerintah Jepang pada saat perang dunia kedua.
Dengan meningkatnya kebutuhan sarana transportasi darat, maka proses komersialisasi dan industrialisasi kendaraan bermotor Hino dimulai pada awal dekade 1970an dengan ditandai dimulainya proses perakitan secara sederhana di Indonesia.
Tahun 1982 didirikan PT Hino Indonesia Manufacturing (HIM) yang merupakan perusahaan patungan antara prinsipal Hino Motors Ltd., Japan dengan Grup Salim, berlokasi di Tambun - Jawa Barat. Saat itu HIM memproduksi komponen-komponen utama kendaraan bermotor untuk memenuhi kewajiban pendalaman manufaktur dari Pemerintah.
Masahiro Aso selaku Presiden Direktur PT HMMI, mengungkapkan, "Pencapaian ini merupakan hasil dari proses panjang, kerja keras dan adanya dukungan penuh dari seluruh pelanggan, dealer, pemegang saham, manajemen, karyawan, serikat pekerja, pemasok, instansi pemerintah terkait serta pihak-pihak lainnya".
"Dari sekitar 500.000 kendaraan itu, sebanyak 45 persen itu berasal dari model UD Truk FN dari total keseluruhan model UD Truk yang ada di Indonesia," ungkap Masahiro Aso di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta (6/3).
Selain itu, sejak 2011 HMMI juga turut mendukung pendapatan devisa melalui kegiatan ekspor komponen dan kendaraan. Saat ini HMMI tercatat sebagai perusahaan produsen pertama di Indonesia yang melakukan ekspor kendaraan truk dan bus.
Timbul Simanjuntak selaku Direktur Produksi PT HMMI menjelaskan, model yang paling banyak diproduksi saat ini adalah truk Hino Ranger FM yang mencapai sekitar 45 persen dari total varian truk Ranger. "Sampai saat ini tercatat, negara yang paling banyak untuk kita ekspor ialah Vietnam dan juga Filipina," tambahnya.
HMMI terus melebarkan jaringan ekspor kendaraan ke negara tujuan lainnya dengan total tujuan 15 negara, antara lain Filipina, Vietnam, Laos, Haiti, Bolivia dan beberapa negara di Afrika Barat dan mentargetkan sebanyak 13.000 unit kendaraan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
Tidak hanya itu, Ekspor komponen kendaraan bermotor Hino juga telah dilakukan ke 17 negara tujuan. Nantinya, volume dan nilai ekspor akan terus ditingkatkan, sejalan dengan diberlakukannya ambang batas emisi gas buang EURO 4 pada tahun 2021. [Red]
Posting Komentar