“Kita tetap jaga horornya, jumpscare nya, dan semua gore tetap ada, dan sevara level kita naikan jauh,” kata Sunil dalam sesi Press Conference film ‘Qorin 2’ di XXI Epicentrum, Jakarta, Senin (8/12/2025).
Selain menakutkan, tema bullying juga diangkat sebagai isu utama yang dekat dengan penonton masa kini. Ceritanya dikemas tetap menghibur namun tetap memiliki sisi gelap yang kuat.
“Dan kita juga melihat bahwa ini topik yang sangat relevan sekarang, topik bullying,” ujarnya. Topik bullying menjadi sebuah relevansi sekaligus refleksi lewat film ini.
Selain itu, Produser Susanti Dewi, menuturkan ingin membangun semesta Qorin agar lebih luas. Mereka mengeksplorasi kisah manusia yang lebih kelam melalui trauma dan ketidakadilan hidup.
“Kita mempunyai kesempatan untuk menceritakan human story yang lebih besar lagi. Cerita tentang pengalaman manusia yang lebih kelam lagi,” ujarnya.
Hubungan orang tua dan anak menjadi pondasi emosi dalam cerita. Pembaruan dilakukan lewat karakter baru dengan kisah yang sepenuhnya berbeda dari film pertama.
Sutradara Ginanti Rona menyebut proses pembuatan film ini sangat menyenangkan. Ia kembali bekerja sama dengan tim yang sama dari film sebelumnya namun dengan produksi lebih besar.
“Namun kali ini bagaimana kita bisa membuat semesta Qorin menjadi lebih luas lagi,” kata Gita.
Baginya yang terpenting bukan hanya ketegangan, tetapi kedalaman para karakternya. ‘Qorin 2’ menempatkan fokus besar pada sisi manusia yang ada di balik horor tersebut.
Film ‘Qorin 2’ akan tayang di bioskop pada 11 Desember 2025. Film ini akan menghadirkan suasana horor dengan kisah yang lebih mencekam. [Red]
Posting Komentar