Nasi Krawu, Kuliner Alternatif Kala Berbuka

Image result for nasi krawu
Yofamedia.com - Menikmati Nasi Krawu khas Gresik saat berbuka puasa dapat dilakukan di Jakarta. Seperti tak ada habisnya untuk menikmati kuliner khas daerah di Tanah Air. Pernyataan itu sangat tepat diungkapkan untuk menggambarkan keanekaragaman kuliner Indonesia.
Saat ramadan, beragam jenis kuliner diburu para pecinta makanan lezat dan minuman menyegarkan. Tak terkecuali, sebuah warung kecil di kawasan Condet, Jakarta Timur.
Saat bedug magrib berkumandang, Warung Nasi Krawu langsung diburu pembeli. Nasi khas Kabupaten Gresik, Jawa Timur, ini memang maknyos!
Memang, nasi krawu tak sesohor nasi pecel asal Madiun atau nasi uduk khas Betawi. Namun, nasi krawu cukup dapat diterima oleh lidah masyarakat Indonesia dengan citarasa yang nikmat dengan bumbu yang mantap.
Makanan ini merupakan campuran antara nasi dan daging sapi dengan kadar minyak yang banyak. Kemudian, daging sapi tersebut disuwir, lalu ditambahkan jeroan sapi, empal, dan kulit dengan bumbu rempah yang legit meresap.
Nasi putih yang pulen itu disajikan di atas piring yang dilapisi daun pisang, ditambah suwiran daging sapi, yang ditambah serundeng, tempe goreng, telur asin, hingga sambal terasi dan petis khas Jatim yang mengguggah selera.
Untuk serundengnya saja, ada tiga pilihan. Di antaranya, krawu yang terbuat dari parutan kelapa bercampur gilingan cabai merah yang cukup banyak, membuat krawu ini berwarna merah. 
Kemudian, pilihan kedua adalah abon yang dibuat dari parutan kelapa bercampur bumbu kunyit, sehingga berwarna kuning. Pilihan terakhir adalah mangot, jenis serundeng yang berwarna hitam, karena parutan kelapa didominasi dengan bumbu keluwak.
Rasa nasi krawu terbilang istimewa. Percampuran antara kentalnya bumbu rempah-rempah dengan rasa manis pada daging suwir, asin gurih pada serundeng, dan pedas pada sambal.
Makanan ini tidak menyajikan sayuran sama sekali. Sehingga, tidak disarankan bagi vegetarian.
Menikmati nasi krawu, membuat ingatan melayang ke Jawa Timur. Di daerah asalnya, Gresik, nasi krawu biasa dijajakan oleh pedagang yang berjualan di teras toko ketika pagi hari.
Menggunakan bakul, embok-embok atau ibu-ibu di Gresik menjajakan nasi krawu di sekitar pasar sejak bertahun-tahun silam. Nasi ini dibungkus dengan daun pisang.
Sebenarnya, ide nasi krawu dibawa oleh orang Madura. Konon, orang yang pertama kali memperkenalkan nasi krawu adalah Mbak Su yang sohor berjualan sejak 1950.
Sejak saat itu, nyaris semua pedagang nasi krawu mengaku masih saudara Mbak Su dan keturunan Madura. Memang, di Gresik terbilang cukup banyak suku Madura.
Oh iya, konon kata krawu berasal dari krawukan dalam bahasa Jawa Jawatimuran, yang artinya mengambil nasi secara acak menggunakan tangan.
Di Jakarta, nasi krawu tidak hanya dapat ditemui di kawasan Condet, tetapi juga terdapat di Mayestik, Pinang Ranti, Koja, Cakung, dan wilayah lainnya di Ibukota. Seporsi nasi krawu, dipatok Rp15.000-Rp30.000 bergantung pada lauk yang dipilih. [Red]





0/Comments = 0 Text / Comments not = 0 Text

Lebih baru Lebih lama
YofaMedia - Your Favourite Media
Ads2