Yofamedia.com, Jakarta - Hari, ini, 27 Oktober 2017 di Menara Standard Chartered Bank, telah berlangsung Seminar Kesehatan Mata bagi Bayi Prematur diselenggarakan oleh Standard Chartered Bank, bekerjasama dengan RSCM dan Hellen Keller Internasional.
Acara bertajuk Deteksi dan Pencegahan Gangguan Penglihatan pada Bayi Prematur merupakan bagian dari program Seeing is Believing (SiB), yang bertujuan untukmeningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mendeteksi dan mengetahui secara dini gangguan penglihatan pada bayi prematur dan upaya-upaya pencegahannya.
Hadir sebagai pembicara tunggal adalah Prof. Dr. Rita Sita Sitorus, SpM(K), Ph.D sebagai pembicara.
“Program Seeing is Believing berangkat dari keyakinan bersama dari Bank bahwa penglihatan merupakan jendela dunia dan terdapat gangguan penglihatan yang dapat dicegah apabila dideteksi sejak dini.
Kami juga melihat bahwa kesehatan mata mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, dimana kerugian akibat hilangnya produktivitas akibat kebutaan bisa mencapai USD 200 miliar per tahun.
Melalui program ini, Bank memberikan edukasi kepada masyakarat agar semakin paham tentang kesehatan mata, sehingga semakin banyak gangguan penglihatan yang dapat dicegah.
Selain itu, Bank juga memberikan akses untuk penyembuhan kesehatan mata, antara lain dengan mendirikan Pediatric Eye Center di Makasar, melakukan pemeriksaan mata, memberikan vitamin A kepada anak-anak, serta memberikan kacamata kepada anak-anak yang membutuhkan,” Dody, Rochadi, Country Head of Corporate Affairs Standard Chartered Bank Indonesia.
“Kami memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada Standard Chartered Bank yang telah memberikan manfaat bagi dokter mata anak dalam memerangi kebutaan pada anak.
Beban kebutaan mata anak sangat besar dibandingkan dengan beban kebutaan orang dewasa, mengingat masa hidup anak-anak yang masih sangat panjang.
Retinapati prematuritas (ROP) adalah kelainan karena perkembangan pembuluh mata di retina yang umumnya terjadi pada bayi prematur, yaitu yang berusia sama atau kurang dari 34 minggu dan berat badan sama atau kurang dari 1,500 gram.
Deteksi dini dari dokter anak untuk memberikan referensi kepada dokter mata sangat penting, sehingga langkah-langkah terapi yang tepat dapat dilakukan untuk mencegah kebutaan pada anak,” Prof. Dr. Rita Sita Sitorus, SpM(K), Ph.D.
[Why].
BIODATA :
*Prof. Dr. Rita Sita Sitorus, SpM(K), Ph.D*
Prof. Dr. Rita S Sitorus, PhD saat ini menjabat sebagai Guru Besar dari Departemen Ilmu Kesehatan Mata Universitas Indonesia, Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta-Indonesia.
Prof. Rita menghabiskan waktunya selama 5 tahun di Jerman, Jepang
dan Belanda, mengambil program studi prediatrik oftalmology sekaligus melakukan riset terkait penyakit mata klinis dan molekuler.
Beliau menyelesaikan studinya dan mendapatkan gelar Doktor di pusat medis
Vrije University, Amsterdam.
Vrije University, Amsterdam.
Beliau juga menjalankan program pendek riset paska-doktoral di Molecular Genetic Laboratory, University of Giessen, Jerman.
Semangatnya dalam pediatrik oftamologi mendorong beliau untuk
terlibat dalam Kelompok Kerja “the International Retinoblastoma Staging
Wokring Group”.
Wokring Group”.
Selain itu, beliau juga telah menjalankan beragam strategi dan program pencegahan kebutaan terkait ROP di Indonesia dan wilayah Asia.
Beliau juga telah menerbitkan berbagai artikel seputar bidang yang Ia cintai ini.
Prof. Rita berkontribusi sebagai anggota dari Council Board of International Pediatric Ophthalmology and Strabismus Society (IPOSS), Global Advisory Council of WSPOS dan Ketua dari Indonesia Pediatric Ophthalmology and Strabismus Society (INA-POSS), Wakil Ketua Indonesian College of Ophthalmology, the Chair of Health Research
Ethical Committee FM Universitas Indonesia, Cipto Mangunkusumo Hospital.
Ethical Committee FM Universitas Indonesia, Cipto Mangunkusumo Hospital.
Beliau telah menerima penghargaan dari the Asia Pacific Academy of Ophthalmology pada tahun 2013.
Beliau juga menulis untuk Paediatric Ophthalmology of Asia Pacific Journal of Ophthalmology (APJO) serta International Scientific Journals lainnya.
*KETERANGAN FOTO SEBAGAI BERIKUT :
Foto 1 : Prof. Dr. Rita Sita Sitorus, SpM(K), PhD.
Foto 2 : (Ki-Ka) Tania Kansil (Champion SiB), Dody Rochadi (Head of Corporate Affairs SCBI), Prof. Dr. Rita Sita Sitorus, SpM(K), PhD (Pakaer Kesehatan Mata Anak RSCM dan Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan), Prateek Gupta (Direktur Helen Keller Internasional Indonesia).
Foto 3 : Foto Seminar Kesehatan Mata
Posting Komentar