Film adaptasi Indonesia ini diarahkan oleh sutradara Dinna Jasanti, yang berkolaborasi dengan rumah produksi ternama seperti BASE Entertainment, Lifelike Pictures, dan CJ ENM, sebuah perusahaan hiburan dari Korea yang turut berperan dalam produksi versi aslinya.
Film remake ini menghadirkan dua aktor ternama Indonesia, yaitu Vino G. Bastian dan Angga Yunanda, yang akan menjadi pemeran utama. Mereka akan memerankan dua saudara yang memiliki hubungan rumit tetapi penuh kasih sayang. Kehadiran dua aktor berbakat ini diharapkan mampu menghidupkan cerita dengan dinamika emosional yang kuat, seperti yang ditampilkan pada versi aslinya.
Sama seperti film aslinya, My Annoying Brother versi Indonesia tetap mengusung genre drama keluarga. Cerita ini berfokus pada hubungan kakak-adik yang harus saling mendukung setelah sebuah insiden besar yang mengubah kehidupan mereka. Dengan latar belakang cerita yang kuat, film ini mencoba menyajikan drama penuh emosi yang mengajak penonton untuk merenungkan makna keluarga dan persaudaraan.
Dalam versi Indonesia, film ini menceritakan tentang Kemal, seorang atlet judo nasional yang mengalami cedera parah saat bertanding. Cedera tersebut menyebabkan Kemal kehilangan penglihatannya dan harus beradaptasi dengan kehidupan baru sebagai seorang penyandang disabilitas.
Di tengah kesulitan yang dialami Kemal, muncul kakaknya yang bernama Jay, yang selama ini tidak memiliki hubungan dekat dengannya. Jay kembali ke kehidupan Kemal dengan membawa berbagai masalah dan kesalahpahaman, yang semakin memperumit hubungan mereka.
Proses pembuatan film ini merupakan hasil kerja sama antara rumah produksi Indonesia dan Korea Selatan. CJ ENM, sebagai salah satu perusahaan hiburan terbesar di Korea Selatan, turut mendukung proyek ini dengan memberikan izin adaptasi serta bekerja sama dalam proses kreatif. Hal ini menunjukkan bagaimana industri perfilman Indonesia semakin terbuka terhadap kolaborasi internasional.
Dinna Jasanti sebagai sutradara memastikan bahwa film ini tidak hanya sekadar remake, tetapi juga diadaptasi dengan sentuhan lokal. Elemen-elemen budaya Indonesia akan terasa kental dalam cerita dan visualnya, yang diharapkan dapat lebih dekat dengan penonton lokal.
Meskipun ceritanya mirip dengan versi aslinya, film My Annoying Brother versi Indonesia akan memberikan beberapa perbedaan yang relevan dengan konteks kehidupan di Indonesia. Penonton akan disuguhi adegan-adegan yang mencerminkan nilai-nilai sosial dan keluarga khas Indonesia, seperti gotong royong dan kepedulian antaranggota keluarga.
Vino G. Bastian akan memerankan karakter Jay, sang kakak yang keras kepala tetapi penuh kasih sayang. Sementara itu, Angga Yunanda akan memerankan Kemal, adik yang harus berjuang dengan keterbatasannya setelah kehilangan penglihatannya. Interaksi antara keduanya diharapkan dapat menggugah emosi penonton dengan menggambarkan konflik sekaligus kedekatan yang ada di antara saudara.
Film ini tidak hanya menampilkan drama keluarga, tetapi juga menyampaikan pesan tentang pentingnya dukungan keluarga dalam menghadapi cobaan hidup. My Annoying Brother versi Indonesia mencoba menunjukkan bahwa meskipun terkadang hubungan kakak-adik penuh dengan perselisihan, pada akhirnya keluarga adalah tempat untuk saling membantu dan memberikan kekuatan.
Dengan adanya aktor-aktor papan atas seperti Vino G. Bastian dan Angga Yunanda, serta tema cerita yang relevan dengan banyak keluarga di Indonesia, film ini diperkirakan akan menarik perhatian banyak penonton. Kehadiran adaptasi ini juga diharapkan dapat menjadi salah satu film drama keluarga yang sukses di Indonesia.
Proses produksi film ini melibatkan tim yang berpengalaman baik dari Indonesia maupun Korea Selatan. Dengan persiapan matang, film ini diharapkan dapat menyajikan kualitas yang tidak kalah dengan versi aslinya, baik dari segi cerita, akting, maupun sinematografi.
Film My Annoying Brother versi Indonesia dijadwalkan tayang di bioskop pada 24 Oktober 2024. Kehadirannya sangat dinanti oleh para penggemar film Korea dan penikmat drama keluarga di Indonesia. Penonton bisa menantikan cerita yang menyentuh dengan balutan budaya Indonesia yang kental. [Red]
Posting Komentar