PT Astra Agro Lestari Tbk Belum Menentukan Target Pendapatan dan Laba Hingga Akhir Tahun Ini


Yofamedia.com, Jakarta
- PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) belum bisa menentukan target pendapatan maupun laba hingga akhir tahun. Hal itu disebabkan karena perseroan masih mencermati perkembangan regulasi ekspor CPO yang selalu berubah.


"Di semester II tahun ini kita cukup bingung dengan peraturan yang tidak stabil. Jadi kita agak sulit untuk bisa menentukan (target),” ujar Mario CS Gultom selaku CFO PT Astra Agro Lestari Tbk di acara Workshop Wartawan Pasar Modal, pada hari Rabu (10/8/2022).

Sementara itu dari sisi produksi, perseroan tengah berupaya mengurangi persediaan yang ada. sehingga operasional ke depan dapat berjalan secara normal.

"Saat ini rata-rata tangki pabrik sudah hampir full. Strategi kami sekarang adalah segera mengurangi persediaan stok kita untuk dijual supaya bisa beroperasi secara normal,” jelas Mario.

Mario menambahkan, larangan ekspor sempat berpengaruh pada pendapatan perseroan. Sementara pada saat bersamaan diberlakukan kebijakan DMO di mana harga jual yang berlaku lebih rendah dibanding harga CPO dunia.

"Pada bulan Juni terlihat, di mana harga internasional di sekitar Rp 1.500 per Kg, di kita sudah turun jauh saat adanya larangan ekspor dan adanya DMO dan DPO,” jelas Mario. 


Sepanjang semester I 2022 perseroan berhasil mengukuhkan laba bersih yang dapat diberikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 809,31 miliar. Naik 24,63 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 649,34 miliar.

Raihan itu sejalan dengan pendapatan yang naik menjadi Rp 10,96 triliun pada semester I 2022 dibanding Rp 10,83 triliun pada semester I 2021.

Meski begitu, dari sisi produksi tandan buah segar (TBS) sepanjang paruh pertama tahun ini mengalami penurunan 12,1 persen menjadi 1,96 juta ton dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 2,23 juta ton. Sedangkan produksi CPO turun 15,8 persen menjadi sebanyak 638 ribu ton dibanding semester I 2021 sebesar 758 ribu ton.
Sebelumnya, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mengumumkan kinerja perseroan untuk periode yang berakhir 30 Juni 2022.

Pada periode tersebut, perseroan berhasil mengukuhkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 809,31 miliar. Naik 24,63 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 649,34 miliar.

Raihan itu sejalan dengan pendapatan yang naik menjadi Rp 10,96 triliun pada semester I 2022 dibanding Rp 10,83 triliun pada semester I 2021. Sejalan dengan itu, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 9,14 triliun. Sehingga Astra Agro Lestari mengantongi laba bruto sebesar Rp 1,82 triliun pada semester I 2022, turun dari Rp 2,21 triliun pada semester I 2021.

Hingga Juni 2022, perseroan mencatatkan beban umum dan administrasi Rp 444,96 miliar, beban penjualan Rp 195,36 miliar, biaya pendanaan Rp 197,68 miliar, dan bagian atas hasil bersih ventura bersama sebesar Rp 45,84 miliar.

Pada periode yang sama, perseroan mencatatkan keuntungan selisih kurs senilai Rp 34,08 miliar, penghasilan bunga Rp 43,65 miliar, dan lain lain Rp 188,91 miliar.

Dari rincian tersebut, setelah dikurangi beban pajak, perseroan mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp 837,62 miliar. Naik dibandingkan semester I 2021 sebesar Rp 695,18 miliar.

PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) siapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp 1,3 triliun pada 2022. Belanja modal tersebut tidak jauh berbeda dengan rencana tahun lalu sebesar Rp 1,2 triliun.

"Mayoritas belanja modal itu akan dialokasikan untuk replanting dan pemeliharaan tanaman belum menghasilkan. Kemudian sisanya akan dialokasikan untuk peremajaan mesin di pabrik, tutup Mario". [Lia]

0/Comments = 0 Text / Comments not = 0 Text

Lebih baru Lebih lama
YofaMedia - Your Favourite Media
Ads2