Film Marry Me Kisahkan Dua Insan Berlatar Belakang Berbeda yang Disatukan oleh Takdir

Yofamedia.com, Jakarta - Menjelang perayaan hari kasih sayang (Valentine), sebuah film drama romantis berjudul Marry Me yang dibintangi Jennifer Lopez dan Owen Wilson siap ditayangkan di bioskop-bioskop Indonesia mulai hari Jumat, 11 Februari 2022.

Dibuat berdasarkan novel grafis karya Bobby Crosby, Marry Me bercerita tentang dua orang dengan latar belakang berbeda yang seketika harus bersatu dalam sebuah pernikahan. Film ini juga menandai debut Maluma, penyanyi dan penulis lagu asal Kolombia, dalam sebuah film panjang.

Kat Valdez (Jennifer Lopez) tidak pernah membayangkan harus menikah dengan orang asing, Charlie Gilbert (Owen Wilson), di depan para penggemarnya dalam sebuah live concert.

Semula pasangan selebriti Kat dan Bastian (Maluma) berencana menikah di hadapan para penggemar dalam sebuah pertunjukan langsung yang akan disiarkan oleh beragam platform. Namun perselingkuhan sang kekasih yang diketahuinya tepat ketika konser akan dimulai membuat Kat nekad menunjuk Charlie, yang berada di barisan penonton sambil memegang poster bertuliskan ‘Marry Me’, untuk menikah dengannya.

Guru matematika SMA yang telah bercerai tersebut sebenarnya terpaksa datang ke konser setelah dibujuk oleh putrinya, Lou (Chloe Coleman), dan sahabat baiknya (Sarah Silverman). Padahal Charlie sama sekali tidak mengenal sosok Kat maupun Bastian.

Dengan latar belakang kehidupan yang sangat berbeda, akankah Kat dan Charlie mampu membangun rumah tangga yang harmonis?

So, apakah membuat sebuah film romantic comedy yang benar-benar lucu namun tetap romantis adalah sebuah hal yang sangat sulit dilakukan di zaman kemajuan internet seperti saat ini? Mungkin saja. Namun yang jelas, Hollywood sepertinya semakin kesulitan untuk menghasilkan film-film romantic comedy berkelas yang mampu menyaingi kualitas While You Were Sleeping (1995), When Harry Met Sally… (1989) atau mungkin Notting Hill (1999).

Namun kini penonton dapat berharap banyak dari film Marry Me. Selain menawarkan para pemeran utama yang bertampang tampan dan jelita, film ini otomatis juga akan masuk ke dalam daftar film-film romantic comedy berkualitas yang memuaskan. Walaupun plot ceritanya bisa dibilang amat tipis, namun sang sutradara tetap menampilkan karakterisasi dan memiliki tujuan yang jelas dan kuat. 

Masalah yang disajikan dalam film ini memang bukanlah masalah hidup yang sangat berat atau serius, namun sang penulis mampu secara peka dan detil menangkap dan menyajikan perubahan perasaan, pikiran dan pertimbangan tokoh-tokohnya.

Tentu, semua orang tahu bagaimana sebuah film romantic comedy akan berakhir. Namun, tentu saja ending cerita bukanlah sebuah hal yang paling dinantikan ketika menyaksikan film-film bergenre ini. Perjalanan menuju bagian ending itulah yang menjadi daya tarik utama dari sebuah film romantic comedy. Perjalanan di mana penontonnya dapat merasa terhibur dengan guyonan-guyonan segar dari dialog yang terlontar, merasa jatuh cinta dengan karakter yang ada di dalam ceritanya serta terhanyut mengikuti kisah cinta dua tokoh utamanya. Dan hal-hal itulah yang mampu dijawab oleh film ini.

Pada akhirnya, dalam kisah yang ringan ini, Marry Me menyelipkan pesan bagi para kaum hawa bahwa untuk tidak terlalu gampang menilai sesuatu atau seseorang dari kulit luarnya saja, dan untuk menemukan apa yang dirasa paling nyaman bagi dirinya, walaupun itu tampaknya bukanlah sesuatu yang “keren” bagi kebanyakan orang. [Red]








0/Comments = 0 Text / Comments not = 0 Text

Lebih baru Lebih lama
YofaMedia - Your Favourite Media
Ads2