Hamish Daud, Ge Pamungkas, Zack Lee, Aurel Hermansyah, hingga Ridwan Kamil Perkuat Jajaran Pengisi Suara Film Animasi Riki Rhino

Yofamedia.com, Jakarta - Indonesia kaya akan keragaman flora dan faunanya, sayang tak sedikit satwa langka Indonesia yang terancam punah. Untuk mengenalkan berbagai satwa langka di Indonesia, rumah produksi Batavia Pictures memproduksi film animasi berjudul Riki Rhino. Melanjutkan kesuksesan enam film animasi Petualangan Singa Pemberani sebelumnya, Batavia Pictures kali ini mengembangkan karakter baru seekor badak sumatera bernama Riki, yang dikemas dalam petualangan bersama rekan-rekan satwa langka Indonesia lainnya melawan para pemburu hewan dan pelaku penebangan liar.

Pada Senin (30/12), Batavia Pictures mengumumkan jajaran pengisi suaranya. Untuk memastikan film ini bisa menghibur para penonton, tidak tanggung-tanggung, sederet nama besar digandeng untuk menjadi pengisi suara film Riki Rhino. Para public figure kenamaan Tanah Air turut menjadi bagian dari film Riki Rhino, antara lain Hamish Daud sebagai Riki, Ge Pemungkas sebagai Beni, Zack Lee sebagai Mr. Jak, Aurel Hermansyah sebagai Bebeb, Ridwan Kamil sebagai Grada, Komika Cemen sebagai Jathul, Komika Mo Sidik sebagai Bogeng, Mikhaela Lee sebagai Rara, Arsyi Hermansyah sebagai Tukik.


Produser film Riki Rhino, Lucki Lukman Hakim, yang sebelumnya membuat film animasi Petualangan Singa Pemberani bersama Batavia Pictures menuturkan bahwa Riki Rhino dikembangkan sebagai film dengan genre drama komedi keluarga. “Batavia Pictures memilih genre drama komedi keluarga karena kesadaran konservasi harus melibatkan seluruh keluarga dan dimulai dari anak-anak. Film ini kami kemas sebagai sebuah komedi, karena itu kami melibatkan sederet komika seperti Ge Pamungkas, Cemen, dan Mo Sidik. Harapannya semua orang bisa mendapatkan pesan yang ingin kami sampaikan tanpa harus digurui.”

Lucki berpendapat, penting untuk anak-anak Indonesia memiliki ikon kebanggan budaya asli Indonesia. “Karena itu, kami menghadirkan karakter Riki Rhino, agar anak-anak Indonesia bangga dengan keanekaragaman hayati kita. Film Riki Rhino sendiri merupakan produksi anak bangsa yang seluruh komponen dan prosesnya dikerjakan seratus persen di Indonesia. Kami di Batavia Pictures mencoba menghadirkan animasi lokal dengan kualitas cerita dan gambar yang mampu bersaing dengan kualitas film-film animasi Hollywood.”


Genesis Timotius, yang juga merupakan Produser film Riki Rhino menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai riset mengenai badak sumatera. Bahkan, dirinya menyambangi Sumateran Rhino Sanctuary di Way Kambas Lampung untuk meneliti dan merekam tingkah laku badak sumatera. “Kami ingin badak yang digambarkan dalam film Riki Rhino benar-benar mirip secara tampilan dan gerak-geriknya. Selain Badak Sumatera, akan ada satwa-satwa langka lainnya seperti Harimau Sumatera, Gajah Sumatera, Orang Utan, dan lain-lain yang akan ditampilkan dalam habitat taman nasional masing-masing.”


Film Riki Rhino juga menggandeng penggiat lingkungan sekaligus aktor, Hamish Daud yang juga dikenal sebagai salah satu pendiri Yayasan Indonesian Ocean Pride. Hamish mengungkapkan bahwa Ia langsung tertarik ketika diajak menjadi bagian dari film ini. “Film Riki Rhino sangat menarik dan sesuai dengan ketertarikan saya pada isu lingkungan. Ketika ditawarkan, saya langsung terima ajakan untuk menjadi pengisi suara Riki.”

“Saya ingin menularkan kecintaan terhadap lingkungan yang tepat, bukan dengan menggurui orang-orang, namun dengan mengubah gaya hidup mereka. Film ini sesuai dengan semangat itu, sambil menonton kita mendapat pesan tentang kepedulian terhadap lingkungan. Sebagai seorang ayah, saya juga berharap film ini bisa menjadi salah satu cara bagi para orangtua untuk mengenalkan keanekaragaman hayati kepada anak mereka,” pungkas Hamish.


Jony Yuwono, pencetus ide cerita film Riki Rhino menuturkan, Riki adalah badak Sumatera muda yang kehilangan culanya setelah diambil oleh pemburu Mr. Jak.

“Untuk mendapatkan kembali cula yang telah dicuri, Riki memulai petualangan seru bersama Beni. Riki kemudian mendapatkan cula dengan kekuatan tersembunyi yang diperoleh dari hewan yang diselamatkannya. Kekuatan ini membuat Riki mampu melakukan keahlian hewan lain dalam waktu tertentu.”

Film Riki Rhino juga mendapat dukungan dari Larutan Penyegar cap Badak dari Sinde yang juga memiliki semangat yang sama dalam hal pelestarian satwa langka dan meningkatkan kejayaan industri kreatif lokal. Film besutan sutradara Erwin Budiono ini akan tayang di bioskop seluruh Indonesia, mulai 27 Februari 2020. [Red]




0/Comments = 0 Text / Comments not = 0 Text

Lebih baru Lebih lama
YofaMedia - Your Favourite Media
Ads2