Pocong The Origin Siap Menghantui Bioskop

YofaMedia.com, Jakarta - Menurut Catatan Produser - Chand Parwez Servia: Pocong, sosok menakutkan yang dekat dengan kita sekaligus paling horor. Ketika Monty Tiwa membawa ide cerita POCONG The Origin, saya langsung suka karena berbeda genre horornya.

Diceritakan Ananta (Surya Saputra) telah membantai banyak keluarga dan dieksekusi mati. Tapi Ananta tetap tidak mati, dan hanya darah dagingnya yang dapat membunuh dia. Sasthi (Nadya Arina) putri tunggal Ananta yang ditinggal pergi ayahnya sejak kecil, dijemput sipir usai eksekusi ke-2 yang kembali gagal. Sasthi tiba di Lapas, dalam situasi tidak terduga Sasthi menembak ayahnya yang kerasukan iblis Banaspati.

Sesuai permintaan Ananta, Sasthi harus mengantar jenazahnya untuk dimakamkan di kampung halamannya, Cimacan. Mengendarai ambulance disopiri Yama (Samuel Rizal), Sasthi berpacu dengan waktu. Tidak boleh lewat 24 jam, bertepatan dengan peristiwa gerhana bulan merah (blood moon). Bila terlambat, iblis Banaspati yang merasuki Ananta akan semakin kuat. Perjalanan penuh gangguan ghoib ini, tambah pelik oleh kehadiran Jayanthi (Della Dartyan), wartawati yang memburu berita karena sahabatnya sekeluarga adalah korban Ananta.

POCONG The Origin menyajikan horor konsisten sepanjang film, juga menyuguhkan drama seorang anak perempuan yang ingin ayahnya mendapatkan pemakaman yang layak. Bagi Starvision, ini adalah horor ke-2 bersama Monty Tiwa setelah KERAMAT (2009) yang fenomenal. Kali ini Monty Tiwa mengajak tim jempolan, di antaranya Anggi 'Cumit' Frisca, sebagai Cinematographer dan Tepan Kobain sebagai Art Director. Sedangkan untuk musik, Andi Rianto yang pertama kali mengerjakan musik horor, berhasil sangat apik mengisi visual film ini. Mixing 7:1 di Crossfade melengkapi mood film yang digrading di Red Rooster ini. Sebuah lagu berjudul 'Bumi' ciptaan Monty Tiwa dinyanyikan oleh Nadya Arina akan menghiasi POCONG The Origin.

Saksikan POCONG The Origin mulai 18 April 2019 di bioskop-bioskop.


Catatan Sutradara dan Penulis Skenario Monty Tiwa dan Eric Tiwa

Pada tahun 2005 berawal dari sebuah ide di kepala, saya menulis sebuah cerita berjudul POCONG yang kemudian diproduksi oleh Sinemart dan disutradarai Rudi Soedjarwo.

Sayangnya film tersebut dilarang beredar oleh LSF yang saat itu dipimpin oleh ibu Titie Said (almarhumah). Saya dipanggil oleh ibu Titie dan setelah 2 jam berdiskusi, kami setuju bahwa masyarakat belum siap untuk konten yang ada di film POCONG.

Untuk mengobati rasa kecewa, kami langsung memproduksi film POCONG 2 yang sebetulnya adalah lanjutan cerita dari film sebelumnya.

Alhamdulilah film itu mendapatkan sambutan yang positif dan berhasil meraih jumlah penonton yang cukup banyak, sekaligus mencatat sejarah sebagai satu-satunya film sekuel yang sukses tanpa ada film sebelumnya.

Namun tiga belas tahun kemudian, saya masih merasa resah. Biar bagaimanapun ada sebuah hutang kreatif yang belum terbayar. Masih ada sebuah cerita tertunda yang harus sampai ke penonton.

Alhamdulilah setelah sekian lama mengendap, cerita itu menemukan tempat untuk lahir kembali melalui Starvision dan Pak Chand Parwez yang kembali mempercayai saya untuk membuat film bergenre horror setelah KERAMAT di tahun 2009.

Kini POCONG The Origin hadir dengan sedikit modifikasi, tentunya agar lebih relevan dengan kondisi jaman.

Sebagai penulis skenario cerita awal, sekarang saya menggandeng kakak saya, Eric Tiwa untuk ikut membantu menulis skenario. Eric mengerti betul bagaimana membangun sebuah ketegangan dalam struktur sebuah genre horror. Dan dengan demikian saya lebih bisa konsentrasi di sisi penyutradaraan.

Hasilnya adalah sebuah bentuk baru dari cerita yang dulu pernah dilarang beredar.

Akhir kata, semoga karya ini bisa diterima oleh masyarakat penonton film Indonesia dan menjadi salah satu kebanggaan Starvision yang selalu memberi saya tempat untuk berkarya.


ANANTA (Surya Saputra), seorang pambunuh berdarah dingin telah dieksekusi mati oleh Negara. SASTHI (Nadya Arina), putri satu-satunya harus mengantarkan jenazah sang ayah untuk dikuburkan di kampung halamannya. Dengan ditemani oleh YAMA (Samuel Rizal), seorang Sipir penjara, keduanya berpacu dengan waktu untuk mencapai kampung Ananta. Hal ini menjadi semakin sulit karna berbagai gangguan ghaib menghalangi mereka di sepanjang perjalanan, dan usaha JAYANTHI (Della Darwan) untuk mengungkap ini. [Lia]



0/Comments = 0 Text / Comments not = 0 Text

Lebih baru Lebih lama
YofaMedia - Your Favourite Media
Ads2