Yofamedia.com, Jakarta - GO-JEK melebarkan sayap ke empat negara di Asia Tenggara, yaitu Vietnam, Singapura, Thailand dan Filipina dengan mengucurkan investasi sebesar US$500 juta.Ekspansi yang bakal dilakukan dalam beberapa bulan ke depan itu dilakukan untuk menghadirkan kompetisi serta pilihan layanan ride-haliling bagi masyarakat di negara-negara tersebut.
“Ekspansi internasional tersebut dimulai dengan menghadirkan layanan ride-hailing yang selanjutnya akan terus dikembangkan ke berbagai layanan on-demand lainnya, mereplikasi model bisnis yang terbukti sukses dan menjadikan GO-JEK sebagai pemimpin pasar di Indonesia,” kata CEO dan Founder GO-JEK Nadiem Makarim.
Saat ini, kata Nadiem, GO-JEK terus berkoordinasi dan berkomunikasi dengan pemerintah negara setempat dan para pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan kesiapan operasional.
Nadiem mengklaim rencana melebarkan sayap bisnis ke negara-negara di Asia Tenggara ini dilakukan dengan perencanaan dan riset pasar mendalam yang dilakukan selama berbulan-bulan, sejalan dengan penggalangan investasi GO-JEK seri terakhir yang membawa investasi dari Astra, Google, Tencent, JD.COM, Meituan, dan lainnya.
Perusahaan berbasis aplikasi itu optimistis bisa menggaet konsumen di negara-negara tersebut. Masyarakat di Vietnam, Thailand, Singapura dan Filipina saat ini dinilai tak memiliki cukup pilihan atas layanan transportasi ride-hailing. Padahal, konsumen paling puas dan senang saat punya lebih banyak pilihan.
"Dengan hadirnya GO-JEK di negara-negara tersebut, kami berharap bisa menjadi aplikasi gaya hidup pilihan masyarakat. Itu aspirasi kami. Di saat yang sama, kami harap kehadiran kami dapat menciptakan persaingan usaha sehat yang dibutuhkan supaya pasar di masing-masing negara terus bertumbuh,” katanya.
Gandeng mitra lokal
Rencananya, bisnis di masing-masing negara akan dijalankan mitra lokal yang didukung oleh teknologi dan keahlian GO-JEK yang telah dijalankan di Indonesia. Nah, masing-masing perusahaan lokal akan menentukan merek dan identitasnya sendiri. Sedangkan GO-JEK akan berperan sebagai penasihat, termasuk berbagi pengalaman dalam operasional serta pengembangan bisnis.
Langkah itu dilakukan guna memastikan respons positif di tiap negara. Mitra lokal dinilai lebih memahami pasar negaranya sendiri. Sehingga, sanggup merancang strategi sesuai karakter dan kebutuhan di masing-masing negara. Ujung-ujungnya, cuan akan semakin mengalir ke kantong GO-JEK.
"Kami meyakini, cara terbaik dalam melakukan ekspansi internasional adalah bermitra dengan tim lokal, punya visi yang sama dengan kami, serta memahami cara terbaik untuk melayani kebutuhan negara mereka," ujar Nadiem.
GO-JEK akan menjajaki kerjasama dengan mitra lokal yang memiliki ketertarikan dan keahlian yang mendalam di tiap negara. Hal ini guna memastikan operasional usaha dapat berjalan dengan baik dan maksimal dengan dukungan pemahaman dan pengalaman mendalam terhadap karakter serta seluk beluk pasar di masing-masing negara.
Sementara itu, GO-JEK President, Andre Soelistyo, mengatakan telah mempertimbangkan rencana ekspansi internasional ini sejak lama. "Kami ingin memastikan dapat menjalankan rencana tersebut di saat yang tepat dan dalam posisi kami yang kuat," ujar Andre.
Pada seri penggalangan investasi yang terakhir, banyak investor strategis besar global dan nasional yang bergabung dengan GO-JEK. Dukungan itu membuat GO-JEK cukup yakin untuk ekspansi ke regional.
Selain itu, GO-JEK juga bakal berkolaborasi dengan negara-negara tersebut dan pemerintahnya, supaya manfaat teknologi bisa memberikan dampak luas bagi semua kalangan. Baik bagi konsumen yang menginginkan layanan yang cepat dan kompetitif, maupun mitra pengemudi yang mencari penghasilan tambahan. [Red]
Posting Komentar