Yofamedia.com, Jakarta, 1 November 2017 – PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo), bergerak di industritelekomunikasi yang merupakan penyedia jasa jaringan interkoneksi domestik maupun internasional, penyedia Jasa Internet (Internet Services) serta penyedia Pusat Data (Data Center),
berencana melakukan penawaran umum obligasi pertama senilai Rp1.000.000.000.000 (satu triliun Rupiah).
berencana melakukan penawaran umum obligasi pertama senilai Rp1.000.000.000.000 (satu triliun Rupiah).
Obligasi ini mendapatkan peringkat idA (Single A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia.
Harga penawaran untuk obligasi ini 100% (seratus persen) dari nilai pokok, obligasi terbagi menjadi 2 seri dimana Jumlah Pokok Obligasi Seri A yang ditawarkan sebesar Rp…….dengan tingkat bunga tetap sebesar …..% per tahun, berjangka waktu 3 (tiga) tahun sejak Tanggal Emisi.
Seri B berjangka waktu 5 (lima) tahun dengan indikasi tingkat kupon Obligasi ….…% - …. % per tahun. Bunga Obligasi dibayarkan triwulan 30/360, sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing bunga Obligasi.
Direktur Utama Moratelindo, Galumbang Menak mengatakan, “track record Perseroan yang baik, proyeksi arus kas yang kuat dan pengalaman kami di industri telekomunikasi yang baik membuat kami mendapatkan peringkat obligasi yang memuaskan.” pada Publik Ekspose Obligasi I Moratelindo Tahun 2017 di Jakarta, Jumat (3/11).
Seluruh dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Obligasi I Moratelindo Tahun 2017 ini,setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan digunakan untuk: Sekitar 90% (sembilan puluh persen) akan digunakan untuk kebutuhan investasi dan sekitar 10% (sepuluh persen) akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja.
Obligasi yang ditawarkan tidak memiliki jaminan khusus,tetapi dijamin dengan jaminan umum, berupa seluruh harta kekayaan Perseroan.
Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi adalah PT Bahana Sekuritas.Moratelindo berencana mendapatkan Pernyataan Efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) padatanggal 27 November 2017, dan melakukan penawaran umum pada tanggal 29 dan 30 November
2017. Distribusi secara elektronik pada 6 Desember 2017 dan ditutup dengan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Desember 2017.
2017. Distribusi secara elektronik pada 6 Desember 2017 dan ditutup dengan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Desember 2017.
Pendapatan Perseroan yang berasal dari segmen Telco pada periode 5 (lima) bulan yang berakhir tanggal 31 Mei 2017 meningkat sebesar Rp7,6 miliar atau 6,02% jika dibandingkan dengan periode 5 (lima) bulan yang berakhir tanggal 31 Mei 2016.
Dan Pendapatan yang berasal dari segmen
Wholesale pada periode 5 (lima) bulan yang berakhir tanggal 31 Mei 2017 meningkat sebesar Rp59,7 miliar atau 78,34% jika dibandingkan dengan periode 5 (lima) bulan yang berakhir tanggal 31 Mei 2016.
Wholesale pada periode 5 (lima) bulan yang berakhir tanggal 31 Mei 2017 meningkat sebesar Rp59,7 miliar atau 78,34% jika dibandingkan dengan periode 5 (lima) bulan yang berakhir tanggal 31 Mei 2016.
Untuk Pendapatan yang berasal dari segmen Retail pada periode 5 (lima) bulan yang berakhir tanggal 31 Mei 2017 meningkat sebesar Rp18,3 miliar atau 45,18% jika dibandingkan dengan periode 5 (lima) bulan yang berakhir tanggal 31 Mei 2016.
Hal ini disebabkan oleh adanya perluasan
area segmen pasar retail yang dilakukan oleh Perseroan untuk layanan produk internet kepada pelanggan retail.
area segmen pasar retail yang dilakukan oleh Perseroan untuk layanan produk internet kepada pelanggan retail.
Sekilas PT MoratelindoMoratelindo adalah penyedia infrastruktur telekomunikasi wholesale yang didirikan pada tahun 2000.
Moratelindo membuka kantor international di Singapura bersamaan dengan pembangunan kabel bawah laut MIC-1 (Moratelindo International Cable-system One) yang menghubungkan Jakarta-Singapura.
Pemerintah Singapura memberikan lisensi Facilities-Based Operations (FBO) ke Moratel International Pte. Ltd., sebagai gateway jaringan untuk layanan leased line internasional.
Dalam rentang waktu 2010 hingga 2012, Moratelindo menyelesaikan pembangunan jaringanbackbone bawah laut internasional untuk Jakarta, Bangka, Bintan, Batam, dan Singapura (B3JS)sepanjang lebih dari 1.000 km, Batam-Dumai-Malaka (BDM) sepanjang lebih dari 400 km.
Jaringan ini merupakan hasil kolaborasi antara Moratelindo, XL Axiata dan Telekom Malaysia.
Dalam rangka melaksanakan salah satu Proyek Strategis Nasional, Kementerian Komunikasi dan Informatika pada tahun 2016 dan 2017 memberikan kepercayaan kepada Moratelindo untuk melaksanakan Proyek Palapa Ring Paket Barat dan Paket Timur dengan total nilai investasi (nilai CAPEX) sebesar Rp 6,4 trililun dengan membentuk Badan Usaha Pelaksana yakni PT. Palapa Ring Barat dan PT. Palapa Timur Telematika.
Proyek Palapa Ring merupakan proyek Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) dalam sektor telekomunikasi dengan skema pembayaran ketersediaan layanan atau Availability Payment (AP).
Skema AP diprakarsai oleh Kementerian Keuangan dengan penjaminan AP dilakukan oleh PT. Penjamin Infrastruktur Indonesia (Persero) dan sumber pembayaran berasal dari Dana Kontribusi Universal Service Obligation (USO).
Dalam melaksanakan proyek Palapa Ring ini, pendanaan untuk Paket Barat berasal dari Bank Mandiri sebesar Rp 876 miliar dan untuk Paket Timur berasal dari Pinjaman sindikasi Bank BNI, Bank ICBC Indonesia, BPD Papua, BPD Sulselbar, BPD Maluku Malut dan lainnya sebesar Rp 4 triliun.
[AD].
[AD].
Posting Komentar