HARI AYAH NASIONAL


Yofamedia. com, Jakarta, 18 November 2017 -- Salam Ayah Hebat, SEJAK ditetapkan pada 2006 lalu, Hari Ayah di Indonesia diperingati setiap tanggal 12 November. Penetapan tanggal tersebut sebagal Hari Ayah dideklarasikan pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Alih-alih datang dari kaum pria, Hari Ayah justru diprakarsai oleh para wanita.

Kaum ibu yang tergabung dalam Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP) tersebut menggelar deklarasi Hari Ayah di Pendopo Gede Balaikota Solo 11 tahun silam. Alasan untuk membuat Hari Ayah ini cukup beragam, mulai dari pentingnya figur ayah untuk karakter anak, dukungan ayah untuk tumbuh kembang anak, serta bagaimana peran ayah dalam pengasuhan dapat memberikan dampak yang positif baik secara sosial maupun akademis.

Sebelumnya, peran ayah dalam keluarga adalah sebagai pencari nafkah dan pelindung keluarga. Keterlibatan ayah dalam pengasuhan sering hanya dianggap sebatas pendukung ibu, padahal ayah juga dapat melakukan pengasuhan yang sama baiknya dengan ibu. Beberapa kajian dari universitas internasional seperti University of Maryland School of Medicine, University of Illinois dan University of Oxford menyimpulkan bahwa keterlibatan ayah dalam pengasuhan yang sama seperti ibu dapat meningkatkan keterampilan berbahasa pada anak yang lebih baik, mengurangi masalah perilaku pada anak, mengurangi kriminalitas, mengurangi masalah kesehatan mental dan meningkatkan prestasi anak di sekolah.

Hal yang menarik dari hasil kajian ini bahwa peran ayah tidak hanya dari orang tua kandung saja, tapi juga bisa dari dari ayah tiri, ayah yang mengadopsi anak, pengasuh laki-laki yang ada di rumah atau dari keluarga terdekat seperti kakek, paman atau saudara laki-laki. Pentingnya peran ayah dalam pengasuhan ini juga dikampanyekan oleh banyak lembaga internasional salah satunya dari UNICEF.

Sebuah studi yang dihasilkan dari lembaga Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) ini menyebutkan bahwa anak usia 3 dan 4 tahun di 74 negara, atau sekitar 40 juta anak, tidak mendapatkan kesempatan bermain dengan ayah mereka.

Padahal bermain di usia tersebut merupakan sebuah aktivitas pembelajaran awal bagi anak. Aktivitas ini bisa dengan cara bemyanyi bersama, membacakan cerita, berhitung dan menggambar bersama. UNICEF juga menyampaikan pentingnya dukungan ayah dalam pemberian gizi seimbang dan perlindungan yang baik pada anak. Untuk merangkum semua ini UNICEF telah berkampanye tentang pentingnya Eat, Play, Love (Gizi, Stimulasi dan Sayangi) dalam pengasuhan anak, khususnya pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) anak. Meski sudah dirayakan sejak 1 1 tahun lalu, popularitas Hari Ayah di Indonesia memang masih di bawah perayaan Hari Ibu setiap tanggal 22 Desember. Hal itu wajar terjadi mengingat Hari Ibu sudah ditetapkan pada 1953 oleh Presiden Soekamo melalui Dekrit Presiden Nomor 316.

Berangkat dari hal ini maka Konsorsium Gerakan Ayah Hebat Indonesia yang beranggotakan para penggiat pengasuhan keluarga (parenting) dengan dukungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta UNICEF mengadakan rangkaian kegiatan untuk memperingati Hari Ayah Nasional antara lain kegiatan lokakarya dan diskusi oleh lembaga-lembaga penggiat parenting, acara kampanye Hari Ayah melalui Jalan Gembira (fun walk), serta deklarasi Ayah Hebat Keluarga Hebat pada acara puncak Hari Ayah yang akan diselenggarakan pada tanggal 18 November 2017 di Jakarta. Selamat Hari Ayah Nasional.[Why/Rilis].

0/Comments = 0 Text / Comments not = 0 Text

Lebih baru Lebih lama
YofaMedia - Your Favourite Media
Ads2