PARFI : TANPA HENTI PERJUANGKAN ARTIS FILM INDONESIA


Yofamedia.com, Jakarta - Satu tahun sudah sejak PARFI ’56 di tetapkan sebagai organisasi atau wadah artis film di lndonesia. Berbagai tantangan dan hambatan telah dilalui dan atasi.
Berbagai action telah dilakukan demi memperjuangkan para artis Film di Indonesia.

Kejayaan seorang aktor di Indonesia begitu singkat. Masa-masa dimana publik menyanjung dan mengelu-elukan terasa hanya sepintas diganti dengan masa-masa panjang di slsa karir.

Para aktor menghadapi masa jayanya dalam hingar bingar keramaian popularitas dan kemudian seringkali menghadapi masa senjanya dalam kesendirian yang sunyi.

Para aktor berbagi inspirasi di puncak karirnya tetapi kemudian menghadapi getir hidup dengan kesulitannya masing-masing. “Inilah yang utama yang menjadi tantangan terus-menerus bagi PARFI '56", tegas Marcella Zalianty Ketua Umum PARFI '56.

Industri Film sendiri sekarang ini sedang bergairah dari data 2016 sudah 124 film indonesia yang di produksi sementara di 2017 hingga bulan ini sudah 96 film yang telah tayang di bioskop-bioskop di indonesia.

Film-film karya sineas yang menembus sekian juta penonton dalam sekian bulan seperti Film warkop menembus sekitar 6 juta penonton.

"ini dapat menjadi pertanda bangkitnya film di Indonesia dimana para sineas dan insan perfileman berlomba-lomba dalam kebaikan menciptakan karya berkualitas tinggi namun juga seirama dengan selera penonton", ungkap Marcella di Teater kecil Taman Ismail Marzuki, Cikini, (30/10/17).

Angka-angka yang menunjukkan optimisme itu tentu tidak lepas dari peran aktor yang jadi salah satu kunci utama suksesnya sebuah film. Para aktor lah yang memungkinkan sebuah cerita hidup dan menjadikan film realitas yang enak utk ditonton dan dapat diyakini oleh penonton.

Karena pentingnya peran para aktor tersebut adalah wajar jika PARFI '56 tidak henti memperjuangkan kesejahteraan para aktor yang tidak hanya menjamin hidup mereka sekarang tetapi juga nanti ketika usia tidak bisa lagi berkompromi.

Parfi sbg organisasi profesi adalah gagasan utama didirikannya PARFI ’56 satu tahun lalu.  untuk dapat mewujudkan kepedulian nyata.

Diantaranya ACTION yang telah jadi kerja tanpa henti PARFI ’56 yaitu Audiensi sampai pada kerjasama dengan pemerintah terkait masalah ketenagakerjaan.

Kami juga memberikan rekomendasi pada komisi X DPR RI dalam revisi UU perfilm-an.
Melakukan FGD dan tindak lanjutnya dengan Bekraf demi mendalami problematika yang terjadi di dunia ke-aktor-an.

ACTION dengan menjalin kerjasama dengan BPJS untuk keselamatan kerja para anggota. berperan aktif dengan menggulirkan gerakan moral anti pembajakan film bekerja sama dengan aprofi dan mencanangkan gerakan #ayonontonfilmindonesia saat Harfinas.

Turut dalam dialog kebangsaan bersama Panglima TNI agar terus tertaman jiwa bangga dan cinta pada indonesia dalam setiap karya dan daya pikir para akttor Indonesia.

PARFI ’56 juga sedang meng-inisiasi soal koperasi perfilaman yang sedang di garap bersama KADIN ekraf dan UMKM.

PARFI '56 juga menjadi inisiator Gerakan Nasionai Literasi Digital 'siberkreasi’.

Selain itu yang menjadi pokok adalah acting course untuk kaum muda yang berminat di seni peran juga pelatihan akting untuk memepertahankan dan meningkatkan kualitas akting para anggota maupun masyarakat umum.

Untuk perlindungan hukum para pengurus PARFI ’56 dan anggotanya, membentuk LBH PARFI ’56.

Semua ACTION PARFI ’56 semata-mata demi menjadikan PARFI '56 sebagai rumah untuk seluruh artis film Indonesia.

Menjadi tempat singgah bagi siapa saja yang mau melangkah bersama.
"Kami berharap para dewan kehormatan dan dewan penasehat juga bisa turut aktif dalam memberi gagasan dan masukan juga dukungan pada kami untuk semua kerja tanpa henti.
Untuk semua kepercayaan. Untuk mereka yang tiada lelah mengabdikan diri. Untuk kejayaan kita semua para artis film Indonesia," tutup Marcella. [Amhar].

0/Comments = 0 Text / Comments not = 0 Text

Lebih baru Lebih lama
YofaMedia - Your Favourite Media
Ads2