Yofamedia.com, Jakarta - Pre-sales dan gala premier film ini diselenggarakan lebih awal di 7 kota besar dan Gala Premiere "One Fine Day" akhirnya digelar di Jakarta, setelah sebelumnya singgah di beberapa kota besar seperti Jogjakarta, Karawang, Bandung, Makassar dan Surabaya. Sebelum rilis serentak pada 12 Oktober 2017.
Menurut Agus, Produser yang mewakili Screenplay Films mengatakan, Screenplay berusaha untuk memberikan sebuah tayangan yang menarik dan berkualitas untuk para kawula muda sebagai pangsa pasar. Hingga saat ini, penonton kalangan ABG memang masih banyak yang menyukai film – film remaja dan love story.
“Cuman memang kita selalu memikirkan ceritanya, twist-nya seperti apa, berbeda dengan yang seperti biasanya. Jadi memang kalau dilihat dari ceritanya, ini merupakan kisah remaja, tapi kalau kita lihat dari segi twist-nya, dari segi cerita, apalagi dari background cerita, semuanya berbeda dari yang biasanya,” papar Agus saat Press Screening & Conference film One Fine Day (Senin, 9/10/2017), di CGV Cinema Grand Indonesia.
Syuting film “One Fine Day” yang mengambil lokasi di Barcelona, memakan waktu kurang lebih 14 hari. Sehingga seluruh kru maupun pemain film sangat totalitas menyiapkan waktu, fisik maupun tenaga, yang difokuskan dan ditujukan untuk merampungkan film ini.
“Terimakasih kepada para pemain untuk totalitasnya, sehingga film ini menjadi sebuah tontonan yang sangat menarik, dan semua orang harus menonton film ini.
Semoga ini menjadi film terbaik di akhir tahun ini, dan saya juga berharap akan menjadi film yang terbaik dari film – film sebelumnya. Terimakasih atas dukungan semuanya,” ucap Agus.
Sementara itu, menurut sang Sutradara Asep Kusdinar, sudah menjadi tradisi bagi Screenplay untuk tetap terus menghadirkan film – film remaja, guna memperkaya film bioskop, sebagai variasi tontonan untuk masyarakat.
“Jadi kita akan tetap eksis dengan film seperti ini. Kali ini kita kebagian ke Barcelona, yang saya ingat lagunya Fariz RM, memang sangat romantis. Jadi memang disana suasananya cocok untuk tema – tema yang aduhai dan tema –tema yang ringan,” tukas Asep.
Jefri Nichol, yang berperan sebagai Bara/Mahesa menuturkan, adegan yang paling mengesankan baginya adalah saat adegan berkelahi dengan Max (Maxime Bouttier).
“Dimana aku sampai berdarah – darah, disitu kita sampai take 5 – 6 jam, 8 shot karena kita berisik banget disitu, sampai ditegur tetangga. Terus ada adegan pas aku jatuh leher duluan,” ulas Nichol.
Lain lagi menurut Michelle Ziudith, adegan yang paling sulit baginya adalah saat satu frame dengan Mahesa (Jefri Nichol). Butuh banyak waktu baginya untuk lebih sering berdua dengan Nichol agar terbangun chemistry .
“Kita terimakasih sama pak Asep yang udah bantu kita banyak, dan udah kasih izin kita untuk explore karakter kita masing – masing,” ujar Michelle.
Maxime Bouttier pemeran Danu mengungkapkan, dalam film ini karakternya dibangun untuk terjun langsung di kehidupan yang bercerita tentang kesosialitasan anak- anak remaja sekarang, yang ada di Eropa maupun di tanah air yang menurutnya ada persamaan.
“Not too different, tapi ada beberapa perbedaannya. Aku sangat senang sih bisa menerjuni karakter seperti itu,” ucapnya.
Tisa TS (penulis skenario) menjelaskan, banyak perbedaan antara film One Fine Day dengan film-film sebelumnya. Karena dari genrenya sendiri walaupun mengisahkan percintaan remaja, namun lebih dewasa. Hal ini bisa dilihat dari adegan – adegan, maupun dari dialog yang ditampilkan.
“Jadi tantangan terbesar buat aku, bagaimana setelah 5 film Screenplay sebelumnya, yang sama-sama bergenre romantis, di film ke-6 ini harus menampilkan sesuatu yang berbeda, tapi gak kalah baper. Karena baper itu adalah resep yang ditunggu oleh Screenplay Community yang ada diluar sana,” ungkap Tisa.
[YH].
[YH].
*Link Medsos:
http://www.screenplayproductions.co.id.
https://www.facebook.com/screenplay.productions.
Https://www.instagram.com/screenplayproductions
http://www.screenplayproductions.co.id.
https://www.facebook.com/screenplay.productions.
Https://www.instagram.com/screenplayproductions
Posting Komentar