Yofamedia.com, Jakarta - Mercedes-Benz Bus melalui PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) menandai 55 tahun perjalanannya di industri transportasi Indonesia dengan menyerahkan 10 unit bus terbaru kepada sejumlah perusahaan otobus (PO) nasional.
Kegiatan ini digelar di ajang pameran otomotif internasional di BSD-Serpong, sekaligus memperkuat kemitraan jangka panjang dengan empat karoseri lokal: Adiputro, Laksana, Tentrem, dan New Armada.
Langkah ini menegaskan komitmen DCVI dalam membangun ekosistem transportasi berbasis lokal. Presiden Direktur DCVI, Naeem Hassim, mengatakan bahwa pencapaian ini adalah hasil dari kolaborasi erat selama lebih dari lima dekade dengan karoseri dalam negeri yang telah memainkan peran penting dalam menghadirkan solusi mobilitas bagi masyarakat Indonesia.
“Sinergi yang terjalin dengan para karoseri lokal menjadi fondasi kuat dalam menghadirkan solusi mobilitas yang andal dan relevan,” ujar Naeem.
Industri karoseri nasional disebut tidak lagi sekadar pelengkap, tetapi bagian dari industri strategis yang menyerap banyak tenaga kerja, menggerakkan ekonomi daerah, dan menopang transportasi publik. Ketua Umum Asosiasi Karoseri Indonesia (ASKARINDO), Jimmy Tenacious, menyatakan bahwa kemampuan karoseri lokal telah terbukti mampu memenuhi spesifikasi kendaraan niaga yang dibutuhkan pemerintah.
“Kami berharap pemerintah membuka peluang seluas-luasnya bagi karoseri dalam negeri untuk berpartisipasi dalam pengadaan kendaraan niaga,” tegasnya.
Adiputro, Laksana, Tentrem, dan New Armada telah menjalin kerja sama panjang dengan berbagai merek kendaraan, termasuk Mercedes-Benz Bus. Dengan pengalaman lebih dari 40 tahun, masing-masing terus menghadirkan inovasi sesuai kebutuhan pasar.
“Keberadaan mereka menunjukkan bahwa kemampuan industri dalam negeri mampu bersaing dan bersinergi dengan standar global,” tambah Naeem.
Setiap unit bus yang diserahkan dibangun di atas sasis unggulan seperti OH 1626 S, OH 1626 L, hingga O500 2445. Proses pembangunan melibatkan pendampingan teknis oleh tim Bodybuilder Advisory (BBA) DCVI, memastikan bahwa konstruksi bodi sesuai standar Mercedes-Benz dan Daimler Truck AG dari Jerman.
DCVI juga berkomitmen mendorong Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang kini telah mencapai 28–33,8%, dengan target 40% pada tahun 2026. Proses ini diperkuat dengan kehadiran fasilitas perakitan baru di Cikarang, yang memproduksi sasis bus dan truk secara lokal.
Head of Customer Service and Parts DCVI, Faustina, menekankan bahwa dukungan layanan purna jual, ketersediaan suku cadang, dan perawatan menjadi bagian integral dari ekosistem yang dikembangkan Mercedes-Benz.
“Kehadiran ekosistem ini mencerminkan tanggung jawab Mercedes-Benz terhadap kualitas dan keberlanjutan,” jelasnya.
Sorotan dari Karoseri Lokal
Adiputro menampilkan lima unit Jetbus 5 dengan sasis Mercedes-Benz, dan nilai TKDN bodi mencapai 48–51%. Direktur Utama Adiputro, David Jetrokusumo, menyatakan kolaborasi ini mencerminkan komitmen bersama dalam menghadirkan layanan bus premium.
Laksana, dengan TKDN 40%, memperkenalkan model XXHD Prime berbasis O500 2445 untuk Rosalia Indah. Alvin Arman, Direktur Komersial Laksana, mengatakan kolaborasi ini mendukung pengembangan desain interior dan keselamatan maksimal. Laksana juga telah mengekspor bodi ke Sri Lanka.
Tentrem menghadirkan tiga unit All New Avante dengan nilai TKDN 42,4%. Direktur Tentrem, Yohan Wahyudi, menyebut proses produksi karoserinya mendapat bimbingan ketat dari tim BBA untuk menjamin kualitas struktur dan keselamatan.
New Armada, yang telah berusia 50 tahun dengan TKDN 42,82%, meluncurkan Skylander R25 untuk PO Tinara. Presiden Direktur Charles Hugo menyebut bus ini dirancang ringan, tangguh, dan efisien, sesuai dengan tema “Envision The Future”.
Dengan sinergi teknologi global dan keahlian lokal, DCVI terus berupaya meningkatkan kualitas transportasi niaga di Indonesia. Melalui kolaborasi dengan karoseri dalam negeri, ekosistem yang telah dibangun mencerminkan investasi jangka panjang dalam transportasi darat yang aman, nyaman, dan berkelanjutan. [Lia]



Posting Komentar