Yofamedia.com, Jakarta - Perusahaan penyedia platform teknologi edukasi di Indonesia, PT Infrastruktur Digital Edukasi (IDE), mendukung pemerintah Indonesia dalam membangun edukasi berbasis digital melalui Workshop yang diselenggarakan bersama Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di acara Edutech Expo 2020 - Jakarta Convention Center.
Pada kesempatan ini, PGRI mengundang lima nara sumber ahli dalam bidang edukasi untuk berdiskusi mengenai “Cyber Pedagogic” – sebuah metode pembelajaran dalam era digital, di mana Guru berperan sebagai fasilitator harus mampu memanfaatkan teknologi digital yang ada
untuk mendesain pembelajaran kreatif.
Reagen, CEO IDE mengungkapkan bahwa kehadiran perusahaannya di Edutech 2020
merupakan bentuk dukungan IDE untuk institusi pendidikan di Indonesia dalam merealisasikan program pemerintah terkait digitalisasi pendidikan.
“Saat ini Kemendikbud (Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan) sangat gencar mensosialisasikan program edukasi berbasis digital yang merupakan terobosan baru di dunia pendidikan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dalam berbagai aspek pengajaran. Dengan demikian, sekolah dan perguruan tinggi di Indonesia diharapkan sudah dapat bertransformasi guna menghadapi revolusi industri
4.0”, ujarnya.
Reagen menambahkan, bentuk edukasi berbasis digital tidak hanya terpaku dengan perangkat keras yang canggih di kelas, namun harus didukung oleh sebuah ekologi dan sistem pengajaran yang kreatif dan inovatif dari berbagai kalangan institusi pendidikan, baik sekolah, perguruan tinggi, guru, dosen, murid, hingga peran orang tua dalam mendidik anak-anaknya. Dalam acara ini, IDE juga turut memberikan paparan kepada peserta yang hadir mengenai terobosan dan peran teknologi perangkat lunak dalam pendidikan berbasis digital.
Salah satu kunci dari sistem pembelajaran yang unggul saat ini adalah sistem pembelajaran yang terintegrasi. Di mana sekolah / perguruan tinggi, guru / dosen, murid, dan orang tua berada dalam
satu sistem pendidikan yang dapat diakses di mana saja melalui satu platform edukasi.
IDE, lanjut Reagen, menyediakan konsep pengembangan edukasi digital yang mudah melalui MYSCOOL dan QAMPUS. MYSCOOL adalah sebuah layanan School Information System (SIS) berbasis web dan aplikasi mobile untuk tingkat pendidikan dari SD, SMP, hingga SMA. SIS adalah sebuah sistem informasi manajemen lembaga pendidikan untuk mengelola data siswa.
Sedangkan QAMPUS adalah platform Learning Management System (LMS) untuk mendukung sistem pembelajaran secara digital perguruan tinggi. Dengan aplikasi ini, kini perguruan tinggi dapat mengimplementasikan pembelajaran jarak jauh yang dapat diakses oleh dosen dan pelajar di mana dan kapan saja.
Melalui aplikasi-aplikasi pintar ini, sekolah dan perguruan tinggi dapat dengan mudah menerapkan sistem pembelajaran digital tanpa harus mengeluarkan biaya atau SDM yang besar karena layanan ini mencakup pengelolaan data untuk sekolah dan perguruan tinggi, absensi online, akses diskusi online, akses informasi sekolah, nilai, dan tagihan sekolah / perguruan tinggi.
Reagen menyampaikan, “Aplikasi MYSCOOL dan QAMPUS kini sudah dipercaya banyak sekolah dan perguruan tinggi di Indonesia”. Dia menambahkan, “Penerapannya pun sangat mudah, institusi pendidikan tidak perlu berinvestasi besar untuk pembangunan infrastruktur digital dan mempekerjakan tim IT karena aplikasi MYSCOOL & QAMPUS berbasis layanan cloud yang didukung oleh tim IT yang mumpuni dalam mentransformasi edukasi digital se-Indonesia”. [Red]
Posting Komentar