Talk show "Milenial Berani Menjaga Indonesia"

Yofamedia.com, Jakarta - Kaum milenial diprediksi akan menjadi kaum dominan pada bonus demografi beberapa tahun kedepan. Sebagai kelompok muda, milenial tersebut harus memegang peranan penting kaitannya dengan kontribusinya kepada bangsa dan negara.

Misalnya, kaum milenial selalu memberikan masukan-masukan yang bisa melengkapi kebijakan pemerintah. Selain itu kaum milenial tersebut mengawal semua langkah-langkah yang dilakukan oleh pemangku kebijakan baik pemerintah pusat maupun daerah.


Dosen Fakultas Ilmu Bisnis (FIB) Universitas Indonesia (UI), Maria Mantik, mengatakan era kini milenial menjadi isu yang banyak dibahas oleh berbagai kalangan. Hal itu karena Indonesia akan menghadapi bonus demografi beberapa tahun kedepan. Pada bonus demografi  itu, jumlah milenial lebih banyak dibanding generasi lain sehingga tentu memiliki peranan yang dominan pula.

“Seperti yang kita lihat generasi millennial saat ini sedang trending dimana generasi millennial senantiasa dituntut harus siap menjadi garda paling depan membela negara Indonesia,” kata Maria Mantiq pada Talk Show Hotel Max One, Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (23/10) sore.


Merespon berbagai masalah yang akan terjadi tersebut, menurut Maria Mantiq harus ada kemauan milenial ikut serta membangun bangsa dengan terus menyentuh kebijakan-kebijakan pemerintah yang dinilai masih keliru. Paling penting, ujar dia, milenial harus muncul ke publik tentu dengan pengetahuan yang memadai terkait berbagai persoalan.


“Diharapkan dapat menyalurkan aspirasi pendapat dalam forum-forum ilmiah yang bersifat sersan (serius tapi santai), tidak melakukan hal-hal yang merusak, dan diharapkan memiliki wadah untuk mengekspresikan diri bukan dengan demo tetapi melalui forum-forum yang membangun,” ungkapnya.


Sementara itu pengurus Asosiasi Advoat Muda Indonesia, Erfandi mengatakan selain harus memiliki pengetahuan yang mumpuni, milenial harus memiliki ideologi utamanya ideologi yang kuat. Ideologi itu katanya harus sesuai dengan nilai-nilai ajaran agama yang sesuai. Atinya tidak bertentangan dengan hukum dan ketentuan di masyarakat.

“Apalagi idelogi kita seolah sudah keluar dari jiwanya, dimana saat ini pancasila sudah mulai digerogoti oleh faham-faham luar,” tuturnya. [Lia]



0/Comments = 0 Text / Comments not = 0 Text

Lebih baru Lebih lama
YofaMedia - Your Favourite Media
Ads2