Yofamedia.com, Jakarta - Sebanyak 10 intellectual property (IP) atau kekayaan intelektual karya anak bangsa dari Indonesia turut dipamerkan pada gelaran Licensing Expo China 2019 di Kota Shanghai, Tiongkok, pada 24-26 Juli 2019. Keberangkatan wakil Indonesia tersebut merupakan bagian dari fasilitasi Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) melalui program Katapel.
Katapel adalah program yang diinisiasi Bekraf untuk menjembatani para pelaku kreatif atau pemilik IP dengan para ahli di bidang pemasaran lisensi IP demi membangun ekosistem yang berkelanjutan untuk mengembangkan IP lokal serta memperkuat nilai jual dalam dan luar negeri.
Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang bertanggung jawab di bidang ekonomi kreatif. Saat ini, Kepala Bekraf dijabat oleh Triawan Munaf.
Bekraf mempunyai tugas membantu Presiden RI dalam merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan, dan sinkronisasi kebijakan ekonomi kreatif di bidang aplikasi dan game developer, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fashion, film animasi dan video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, dan televisi dan radio.
Mereka yang berangkat berasal dari lima IP terpilih pada program Katapel batch 1 yaitu Hey Blo!, Komik Ga Jelas, Tahilalats, Garudayana dan Educa Studio, serta lima lainnya yakni Mintchan, Gugug!, Ghfosty’s Comic, Manguni Squad, dan Satria Dewa Gatotkaca. Ajang ini merupakan kesempatan bagi mereka untuk bertemu dengan para brand owners, potential investors, dan juga license buyers.
Pada hari pertama, seluruh jenama yang terlibat berkesempatan untuk mengikut matchmakingyang mempertemukan kreator IP, brand owners dan berbagai pihak. Para peserta Indonesia juga mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan IP mereka.
Selain mengikut gelaran Licensing Expo China 2019, sepuluh jenama kebangsaan Indonesia ini juga sempat mampir ke kantor Moonton, perusahaan pembuat game Mobile Legend, untuk melihat potensi kerjasama yang bisa dijalin.
Deputi Pemasaran Bekraf Joshua Simanjuntak menuturkan, karya kreatif yang mengangkat berbagai kearifan lokal harus bisa dikemas sehingga bisa lebih jauh dinikmati secara global.
“Kami ingin IP karya anak bangsa bisa berkembang seluas dan sejauh mungkin, sehingga kelak ekonomi kreatif menjadi salah satu penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional. Semoga kelak, berbagai jenama buatan anak bangsa bisa dinikmati dalam skala yang lebih luas, seperti misalnya game, film animasi, sehingga IP kita bisa bukan hanya tuan rumah di negeri sendiri namun juga salah satu pemain utama di level Asia Tenggara, bahkan Asia. Potensi kita masih sangat besar,” papar Joshua Simanjuntak.
“Kehadiran sepuluh jenama Indonesia di pameran Licensing Expo China ini adalah upaya untuk mulai menata jalan ke pasar global bagi karya IP Indonesia. Acara ini mendorong kita untuk membuat kegiatan serupa yang dapat memajukan Indonesia menjadi market hub regional untuk karya IP,” kata Joshua.
“ Menduniakan IP lokal sejalan dengan core dari ekonomi kreatif Indonesia yang berbasis IP. Melalui penjualan license Indonesia akan mendapat devisa masuk berupa royalti. Ini mungkin bukan hal yang baru tetapi merupakan hal yang harus didorong pertumbuhannya,” jelas Joshua.
Untuk memilih sepuluh IP ini, sejak 2018 Direkorat Pengembangan Pasar Dalam Negeri Deputi Pemasaran Bekraf telah dua kali menggelar program Katapel. Program tersebut tidak hanya menjaring peserta terbaik namun juga memberi pembekalan kepada para pelaku kreatif untuk komersialisasi kekayaan intelektual (IP). [Red]
Posting Komentar