Hati-hati, Kecanduan Belanja Bisa Dicap Kelainan Jiwa Lho

Image result for shoppingYofamedia.com - Kamu hobi berbelanja? Jawaban ya dipastikan akan diucapkan mayoritas perempuan.
Kaum Hawa bisa menghabiskan waktu selama berjam-jam di pusat perbelanjaan. Mereka akan merasa powerfull ketika membawa banyak tas belanjaan.
Tapi, penelitian terbaru menunjukkan, kecanduan belanja bisa dikategorikan sebagai gangguan jiwa. Maklum, ketika orang terlalu banyak belanja awalnya memang senang. Tetapi akhirnya, mereka juga akan pusing dengan tagihan kartu kredit yang melejit.
“Sudah saatnya, kecanduan belanja bisa dikategorikan sebagai gangguan jiwa. Itu akan memudahkan bagi ahli jiwa untuk memberikan perawatan dan mendiagnosis metode yang tepat untuk menyembuhkannya,” ujar Profesor Astrid Muller, psikolog klinis dari Sekolah Medis Hannover di Jerman.
Hal senada diungkapkan Aniko Maraz, peneliti spesialis berbelanja di Universitas Humboldt, Berlin. Saat ini, sambung dia, publik perlu mengetahui strategi pencegahan agar orang bisa tidak mengalami kecanduan berbelanja.
“Jenis metode pengobatan yang digunakan sama seperti membantu orang berhenti merokok, kecanduan alkohol, dan game,” kata Aniko.
Gangguan kecanduan belanja itu disebut dengan compulsive buying disorder (CBD) yang dianggap sebagai gangguan kontrol. Itu bisa menyebabkan orang menjadi kleptomania dan orang bisa cenderung mencuri untuk memenuhi hasrat belanjanya. Orang yang mengalami kecanduan berbelanja memicu peningkatan kekhawatiran.
Para peneliti menyatakan, enam persen dari populasi di bumi mengalami kecanduan belanja. Mereka tidak bisa mengontrol keinginan berbelanja dan menghabiskan uang. Enam dari orang yang kecanduan belanja adalah perempuan.
Diakui konsultan properti Samantha Simon, 53, memang suka berbelanja. Kecintaannya membeli baju dan sepatu mengakibatkan dia harus menanggung hutang kartu kredit senilai 20 ribu poundsterling.
“Sejak usia 20 tahun, saya sudah terbiasa berbelanja di Harrods atau Harvey Nichols,” ujarnya.
Ketika berbelanja, ungkap Samantha, dia kerap tidak berpikir tentang uang yang dihabiskannya. Selalu ada perasaan senang ketika bisa membeli sesuatu.
“Saya seperti selalu tampil baik dan seperti yang saya idam-idamkan ketika membeli baju dan sepatu,” ucapnya.
Menurut psikolog Anna Albright, segala bentuk kecanduan menjadi masalah bagi kehidupan.
“Banyak orang terjebak dengan iklan dan email pemasaran. Terlalu mudah untuk membeli barang secara online dan tinggal mengklik. Itulah kesenangan berbelanja,” katanya.
Apa solusi jangka pendek? Anna menyarankan orang yang kecanduan untuk tidak berlangganan newsletter dari toko dan berhenti membeli majalah yang memajang banyak iklan. [Red]



0/Comments = 0 Text / Comments not = 0 Text

Lebih baru Lebih lama
YofaMedia - Your Favourite Media
Ads2