Yofamedia.com - Ketika memutuskan untuk belajar di Korea Selatan lima tahun lalu, Mikhail Goh, seorang Muslim, berpikir bahwa tidak akan sulit untuk menemukan makanan halal di negara tersebut. Namun, apa yang ia pikirkan salah. Bukannya tidak ada pilihan makanan halal sama sekali, tetapi menemukannya tidaklah semudah jika dia berada di Singapura, dimana dia hanya tinggal melakukan pencarian pada situs makanan terkenal seperti HungryGoWhere, atau di Indonesia dimana sebagian besar makanannya halal.
“Jika ada situs web yang membicarakan makanan halal di Korea Selatan, tempat makan tersebut sulit untuk ditemukan, atau setiap informasi yang kutemukan kurang berguna,” kata Mikhail, yang kini berada di Singapura. “Seringkali, sebagai seorang wisatawan Muslim, Anda harus membuat keputusan berdasarkan informasi yang terbatas. Haruskah saya menempuh perjalanan tersebut? Perjalanannya sekitar 40-45 menit berkendara, hanya berdasarkan sebuah gambar yang tidak jelas, dan sangat sedikit informasi yang bisa dipercaya.” tambahnya.
Beberapa tahun kemudian, putus asa dengan kurangnya informasi online, ia bersama dengan istrinya dan juga teman baiknya mulai membuat Have Halal, Will Travel (HHWT).
HHWT adalah platform konten yang membantu setiap wisatawan Muslim untuk dapat melakukan perjalanan dengan percaya diri tanpa bantuan pemandu wisata. Mereka mulai memperkenalkan platform tersebut melalui sebuah artikel tentang bagaimana menemukan makanan lokal halal seperti dim sum di Hong Kong, yang akhirnya bertumbuh menjadi ratusan artikel dan rekomendasi di situs tersebut, serta aplikasi mobile dan saluran media sosial.
Platform tersebut menghadirkan setiap rekomendasinya dari komunitas kontributor dari berbagai belahan dunia, seperti London hingga Bangkok. Seringkali, penulis-penulis ini telah melakukan perjalanan atau tinggal di kota-kota tersebut selama bertahun-tahun, memberikan wawasan yang otentik bagi setiap wisatawan cara menemukan makanan halal lokal yang terbaik, tempat beribadah, dan apa saja yang harus diperhatikan saat mengunjungi tempat-tempat tersebut. HHWT kini menjangkau lebih dari sembilan juta Muslim di Singapura, Malaysia, dan Indonesia setiap bulannya, memberikan informasi yang berharga untuk membantu setiap wisatawan merencanakan perjalanannya ke destinasi-destinasi populer seperti Hong Kong, Jepang, London, Melbourne, dan Korea Selatan.
Menggabungkan teknologi cloud Azure dari Microsoft dan teknologi Language Understanding Intelligence Services (LUIS), chatbot HHWT kini dapat menjawab hampir semua pertanyaan yang para wisatawan tanyakan melalui platform tersebut setiap hari.
Diberi nama Sofia, yang dipilih melalui voting yang dilakukan para pengguna, chatbot ini online selama 24 jam, membantu setiap wisatawan dengan pertanyaan pertanyaan mereka dari berbagai belahan dunia, tidak terbatas oleh zona waktu dimana mereka berada. Dengan Sofia, tim HHWT kini dapat secara signifikan meningkatkan tingkat engagement mereka dengan penggunanya setiap hari.
Hal yang menarik lainnya adalah Sofia dipersiapkan dalam waktu yang cukup singkat. Alih-alih menciptakan sebuah chatbot dari nol, tim HHWT mempercayai peralatan yang sudah ada yang disediakan oleh Microsoft pada awan untuk menciptakan Sofia, dengan bantuan mitra teknologi PleoData.
Saat ini, Sofia memiliki kemampuan yang dikenal sebagai decision tree, sehingga memungkinkan setiap pengguna untuk mempersempit jawaban yang mereka cari. Di masa yang akan datang, proses ini akan menjadi lebih sederhana dan lebih berdasarkan intuisi, yaitu sistem akan secara otomatis menjawab pertanyaan dengan pengertian yang lebih mendalam, tanpa perlu mencari klarifikasi lagi.
Saat ini, HHWT bekerja dengan badan-badan pariwisata dari berbagai negara di seluruh dunia dan brand-brand global untuk menjangkau komunitas Muslim. Pada waktu yang sama, mereka juga bekerja dengan setiap mitranya untuk menyediakan fitur-fitur fungsional seperti kemampuan untuk melakukan transaksi pemesanan dan pembayaran perjalanan pada situs web. [Red]
Posting Komentar