Yofamedia.com, Jakarta - Pengembang properti PT Triniti Dinamik membangun kawasan Silicon Valley ala Indonesia dengan nilai proyek Rp1 triliun untuk perusahaan startup.
Manajemen Triniti Dinamik menggandeng PT Total Bangun Persada Tbk. (TOTL) membangun megaproyek tersebut di Alam Sutera, Tangerang, Banten.
Pengembang itu akan membangun The Smith Soho Office yang terdiri dari small office home office (SOHO), residensial, dan perkantoran.
Direktur Utama PT Triniti Dinamik Samuel Stepanus Huang mengatakan, The Smith merupakan salah satu proyek unggulan Triniti. Proyek kawasan terpadu (mix-used development) ini mencakup 438 unit hunian, 100 unit SOHO, dan 112 unit perkantoran.
“Dengan konsep seperti ini, maka proyek ini memungkinkan untuk residensial sekaligus perkantoran,” kata Samuel dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (21/5/2018).
Samuel juga menyebutkan proyek ini menyasar para pelaku bisnis rintisan atau startup. The Smith dikonsepkan menjadi seperti Silicon Valley, Amerika Serikat bagi Indonesia.
Dia juga menyebut The Smith telah dipasarkan sejak tahun lalu. “Saat ini untuk SOHO sudah terjual 70%, untuk residensial 80%, dan perkantoran 50% dari keseluruhan unit yang ada,” kata dia.
Samuel mengatakan, penjualan perkantoran saat ini mengalami tantangan yang cukup berat. Pasalnya, kondisi ekonomi belum pulih yang mengakibatkan pebisnis belum agresif membuka kantor.
Lebih lanjut, Samuel mengatakan pihaknya menggandeng Total untuk menyelesaikan struktur dan pumbling bangunan proyek The Smith. Meski tidak mau menyebutkan nilai kontrak untuk proyek ini, dia menyatakan penunjukkan Total merupakan langkah perseroan untuk mengebut The Smith.
Triniti juga menargetkan proyek bisa rampung dan diserahterimakan pada 2019 untuk konsumen yang sudah melakukan pembelian saat ini. Sementara, untuk konsumen yang membeli di periode akhir atau sekitar 30% sisanya, akan dilakukan serah terima pada Maret - Mei 2020.
“Kami sudah groundbreaking tahun lalu dan pondasinya semua sudah dikerjakan oleh Indopora. Pondasi kita menggunakan wall diafragma meskipun sulit tapi sangat aman dan sangat kokoh,” katanya.
Sementara itu, Samuel juga mengatakan investasi pembangunan The Smith didapat dari pemilik saham dan hasil penjualan. Dia menyebut saat ini pihaknya sudah mengantongi penjualan (marketing sales) sebesar Rp700 miliar.
Hingga penjualan ini selesai, Triniti menargetkan penjualan lebih dari Rp 1 triliun.
“Walaupun margin-nya rendah dan profit tidak seberapa, yang penting kami berkomitmen membangun sampai selesai,” tambahnya.
Pada awal pemasaran, The Smith dibanderol seharga Rp18 juta per meter persegi. Seiring dengan kenaikan harga, hunian dan perkantoran ini dijual seharga Rp28 juta-Rp29 juta per meter persegi atau sekitar Rp800 juta - Rp3 miliar per unit. [Red]
Posting Komentar