YofaMedia.Com, Jakarta - Baby Rivona Nasution (BRN) 51 Tahun, Wanita ini sudah 15 tahun terjangkit Virus HIV akibat Jatim suntik. Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh, melemahkan tubuh dalam melawan infeksi penyakit.
Baby Rivona Nasution sebagai pendiri dan koordinator nasional Ikatan Perempuan Positif Indonesia (IPPI) mengatakan "hingga kini pengidap HIV/AIDS tidak bisa disembuhkan, tapi ada pengobatan yang bisa menekan perkembangan penyakit agar virusnya pada titik terendah dan tidak menularkan pada orang lain, sehingga penderita bisa hidup normal," ujarnya di Asley Hotel, Gondangdia (6/2/18).
Dijelaskan bahwa HIV itu juga tidak mudah menular seperti yang digembar-gemborkan oleh masyarakat awam.
Ada beberapa hal yang bisa menularkan misalnya: adanya luka yang terkena cairan darah pengidap HIV, Jarum suntik bergantian dengan pengidap HIV, Cairan Sperma juga Cairan Vagina serta Asi, "kata" Baby.
Dijelaskan juga klo hanya makan-minum ganti-gantian piring, gelas dan sendok atau gantian pakaian dengan pengidap HIV itu tidak menular.
Begitu juga klo hanya kena keringatnya atau kecipratan liur itu juga tidak menular dan hubungan seks pun belum tentu nular. Karna HIV itu hidupnya di darah.
Baby didiagnosa terinfeksi HIV pada tahun 2003 di Malaysia saat periksa kesehatan. Diketahui tertularnya Baby karna pertukaran Jarum suntik saat jadi pecandu narkoba di Medan, dan Baby pung langsung dideportasi. "Ini adalah pengalaman pertama yang sangat pahit dan menyakitkan sejak terdiagnosa HIV, " pungkasnya.
Gempuran stigma, caci-makian dan diskriminasi adalah makanan sehari2 pengidap HIV dan ini dialami juga oleh Baby dari masyarakat awam.
Baby kini sudah di karunia anak kelas dua SD, dan anaknya negatif HIV. Ini sebagai bukti bahwa hubungan seks dan melahirkan belum tentu tertular HIV bila dilakukan dengan pola yang sudah di edukasi dan layanan kesehatan bagi pengidap HIV.
Baby Revona Nasution adalah seorang aktivis perempuan sekaligus pejuang HIV/AIDS. Sebagai pengidap HIV, Baby setiap 12 jam harus mengkonsumsi obat Anti Retro Viral (ARV) yang diberikan gratis oleh kementrian kesehatan dan tersedia di puskesmas2 seluruh Indonesia. [Ahr]
Posting Komentar