SERIKAT PEKERJA PT GARUDA INDONESIA MENUNTUT PEMBENAHAN OPERASIONAL DAN KEUANGAN PT GARUDA INDONESIA


YofaMedia.Com, Jakarta - Para Serikat Pekerja PT. Garuda Indonesia Bersatu yang terdiri dari Serikat Karyawan PT. Garuda Indonesia dan Asosiasi Pilot Garuda sangat mendukung pembenahan besarbesaran yang akan dilakukan oleh Menteri BUMN pada PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk,
Dalam hal ini dikarenakan kondisi PT Garuda Indonesia saat ini, menurut serikat pekerja, mengalami kemunduran dan dalam kondisi patut diselamatkan hidup perseroannya.

Dan ada 6 hal yang dipersoalkan oleh serikat pekerja ini sehingga Garuda Indonesia harus berbenah diri sesegera mungkin, diantaranya adalah :

Pertama, Program efisiensi yang dilakukan oleh perusahaan cenderung sangat sporadis dan yang terjadi adalah CUTTING COST sehingga menganggu kegiatan operasional.

"Perlu pertimbangan skala prioritasnya dalam sisi pengeluaran. Garuda itu ada di posisi layanan bintang 5, kalau anda pergi ke daerah setiap eksekutif class ada layanan food bagasinya, sekarang cuma ada di dua kota. Pengurangan service terjadi, kita bintang lima tapi service diturunin. Jadi tolong hak pengguna jasa jangan dikurangi. Faktor safety terutama juga jangan dikurangi," tutur Ahmad Irfan, Ketua Umum Sekarga, saat konferensi pers di Restoran Bumbu Desa, Cikini- Jakarta Pusat, Selasa (23/1).

Kedua, Terjadi pemborosan biaya organisasi karena jumlah Direksi saat ini 9 orang sementara sebelumnya hanya 6 orang.

Dimana penambahan Direksi tersebut tidak sejalan dengan komitmen Perusahaan dalam melakukan efisiensi dan penambahan Direksi tersebut juga tidak diikuti dengan peningkatan kinerja jika dibandingkan dengan sebelumnya.
perusahaan airlines itu yang ada direktur utama, direktur teknik, operasi, komersial, dirkeu, dan dir pesonalia.

Ini yang biasa ada di airlines besar di dunia, Garuda sudah rugi nambah direksi. Ini yang menurut kami sangat kurang tepat," ujar dirinya.

Ketiga, Penambahan armada tidak diikuti dengan kemampuan manajemen untuk membuat strategi penjualan produk penumpang dan cargo, dimana peningkatan pendapatan hanya sebesar 8,6% sementara peningkatan biaya sebesar 12,6% (Data Analyst Meeting Q3 2017).

"Garuda adalah perusahaan penerbangan yang tidak memiliki pesawat fighter, tapi ada direktur Kargo. Dan sekarang pendapatan kargo kita tidak terlalu baik setelah ada penambahan direksi tidak signifikan. Berikutnya ada penambahan direktur produksi, padahal ada direktur operasi dan direktur teknik. sehingga tumpang tindih," ungkap Ahmad Irfan.

Ke-empat, Kinerja Keuangan Garuda Indonesia sampai dengan Quarter III-2017 semakin merosot dengan kerugian USD 207,5 million dan juga nilai saham Garuda Kode GlAA per 19 Januari 2018 per lembar hanya Rp. 314,-, mengalami penurunan sebesar 58% dari nilai saham pada saat IPO.

Kelima, Terjadi penurunan kinerja operasional Garuda Indonesia yang berdampak pada penundaan dan pembatalan penerbangan, yang paling signifikan terjadi pada bulan Desember pada masa puncak liburan dan kondisi ini sangat MERUSAK CITRA BAIK PERUSAHAAN (on-time performance).

"Kondisi ini sangat merusak citra baik perusahaan. Sehingga ada media mengatakan bahwa Garuda adalah raja delay. Itu yang kami sangat sedih dan prihatin," papar Captain Bintang Hardiono, Presiden APG di saat yang sama.

Ke-enam, Kondisi Hubungan Industrial saat ini tidak harmonis karena Perusahaan banyak melakukan pelanggaran terhadap Perjanjian Kerja Bersama/ Perjanjian Kerja Profesi yang sudah disepakati sehingga banyak menimbulkan perselisihan.
Salah satu yang berhubungan dengan perjanjian kerja bersama adalah rekruitmen penerbang.

Rekruitmen penerbang itu ada dua sistem satu pegawai tetap dan PKWT.
PKWT itu ada masa waktunya dan sebagai breeging, kalau kekurangan orang atau ada pesawat baru dan kita harus pakai pilot yang sudah ready, itu boleh kontrak.

"Dan faktanya sekarang ini semua dilakukan perekrutan PKWT.
Jadi kekuatan pilot garuda ini membahayakan, Dimana apabila kontrak habis dan pilot kabur, trus pilotnya kita mau cari dimana," terangnya.

Dan demi untuk menjaga kelangsungan bisnis Garuda lndonesia dengan tetap berkomitmen menjaga SAFETY dan memberikan pelayanan terbaik kepada CUSTOMER, maka kami Serikat Pekerja PT. Garuda Indonesia Bersatu meminta kepada Bapak Presiden dan Menteri BUMN/Pemegang Saham PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk untuk dapat segera :

Merestrukturisasi jumlah Direksi PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk dari 9 orang menjadi 6 orang dengan berpedoman pada peraturan penerbangan sipil Republik lndonesia/ Civil Aviation Safety Regulation.

Mengevaluasi kinerja Direksi saat ini dan melakukan pergantian Direksi dengan mengutamakan direksi yang profesional yang berasal dari internal PT. Garuda lndonesia (Persero) Tbk.
[WHY]

0/Comments = 0 Text / Comments not = 0 Text

Lebih baru Lebih lama
YofaMedia - Your Favourite Media
Ads2