Dan kini sambutlah Ambulance, sebuah karya terbaru Michael Bay juga merupakan remake dari film Denmark yang berjudul Ambulancen. Lalu apakah film ini menjadi pembeda dari film-film Bay sebelumnya? Bukankah dalam skema Bayhem, formula filmnya selalu tentang ledakan-ledakan yang membabi-buta? Nah, sinisme semacam itu yang bakal membutakan penonton, menghalangi anda memperhatikan detail di tiap set piece, yang menjadikan film ini salah satu karya terbaik sekaligus paling inovatif sepanjang karir sang sutradara.
Kisah film Ambulance sendiri dimulai ketika William Sharp (Yahya Abdul-Mateen II) yang seorang veteran perang sangat membutuhkan uang sejumlah 231.000 dolar AS untuk membayar tagihan medis istrinya. Dia menghubungi Danny (Jake Gyllenhaal), saudara angkatnya untuk meminta bantuan. Danny lalu menawarkan jumlah uang yang lebih besar kepada William asal dirinya mau membantu Danny untuk merampok sebuah bank.
Danny tak henti membujuk William untuk ikut mengambil bagian dalam perampokan bank senilai 32 juta dolar AS tersebut. Tak disangka, ternyata perampokan itu menjadi lebih rumit dan bermasalah ketika salah satu dari mereka menembak seorang petugas kepolisian LAPD. Lalu bagaimana nasib Danny dan Will selanjutnya?
Nah perlu diingat, plot kuat dalam film-film karya Michael Bay merupakan sebuah bonus. Menu utamanya selalu aksi, dan tanpa puluhan robot raksasa berbentuk serupa saling serang, Bay kali ini rupanya mendorong batasan kreativitasnya. Bukan sebatas ledakan-ledakan masif, dibantu sinematografer Roberto De Angelis, Bay selalu memperhatikan betul setiap peletakan kamera demi memaksimalkan dampak dari sekuen aksi yang dibuatnya. Penataan set piece-nya pun memukau, bahkan di tengah peristiwa besar penuh kekacauan, kita bisa menikmati peristiwa-peristiwa kecil yang merupakan hasil aksi-reaksi dari peristiwa besar tersebut.
Sekali lagi, keunggulan utama dari Ambulance adalah kemampuan Bay untuk menyusun adegan demi adegan action dengan sangat baik, di mana ia berhasil meningkatkan ketegangan ceritanya yang semenjak awal berjalan dengan tingkat yang menengah sehingga menjadi sebuah film dengan tingkat ketegangan yang sangat mendebarkan. Untuk menambah ‘kekompleksitasan’ cerita, Bay kemudian berusaha mengenalkan kepribadian kedua karakter utama film ini kepada para penonton serta menambah beberapa konflik pribadi yang sedang mereka hadapi. Bukan sebuah hal yang cukup penting, namun baik Jake dan Yahya mampu menerjemahkan bagian drama tersebut dengan sangat baik sehingga, setidaknya, bagian drama tersebut masih mampu menjadi bagian yang cukup dapat dinikmati daripada hanya terkesan menjadi tempelan adegan belaka.
Musik pun turut berperan penting membangun keseruan aksi Ambulance. Pemilihan soundtrack, ditambah hentakan scoring buatan Lorne Balfe berhasil melengkapi pacuan adrenalin yang dihasilkan visualnya. Lewat musiknya, kita pasti bisa membayangkan betapa bersenang-senangnya Michael Bay ketika menggarap film ini. Ia pasti tersenyum lebar sembari terus menciptakan sekuen aksi hingga menyalakan sumbu-sumbu peledak di sepanjang film ini.
Tentu di lebih dari 2 jam durasinya tidak melulu menyajikan aksi. Dan saat jeda, memang tiada plot kuat sebagai penyokong, tapi untungnya ada sentuhan komedi menggelitik serta jajaran pemain yang serupa sang sutradara, juga nampak sedang bersenang-senang. Sarkasme dan komedi hitam jadi santapan mudah bagi Michael Bay dan penulis untuk dihadirkan kepada penonton. Sementara para pemain pendukung mampu melahirkan chemistry yang dinamis.
Walau intensitasnya sedikit menurun menjelang akhir film, secara keseluruhan dinamika film Ambulance tetap terjaga dengan sangat baik hingga klimaksnya yang biarpun sarat simplifikasi dalam menciptakan konklusi yang terkesan corny namun tetap menjadi sebuah puncak penceritaan seru nan uplifting. Pada akhirnya, film Ambulance jelas menjadi salah satu film action terbaik karya Michael Bay!
Saksikan Ambulance mulai Rabu, 16 Maret 2022 di bioskop-bioskop kesayangan Anda. Dan patut untuk diketahui, bahwa Indonesia mendapatkan kehormatan menjadi satu dari 3 negara yang terlebih dahulu merilis film ini ke hadapan publik (selain Mesir dan Filipina), berselisih 3 Minggu dari rilis resminya di negara Amerika Serikat nanti. [Red]
Posting Komentar