Yofamedia.com, Depok - Garang asem merupakan salah satu makanan tradisional yang berasal dari Jawa Tengah. Makanan ini cukup digemari oleh banyak orang, sebab memiliki cita rasa yang nikmat. Garang asem biasanya didominasi oleh rasa gurih dan asam yang segar. Jika ditambah dengan irisan cabai, maka garang asem akan terasa semakin menggugah selera dengan tambahan rasa pedasnya.
Garang asem biasa disajikan dengan menggunakan daun pisang dan olahan ayam sebagai bahan utama. Tapi jika ingin memadukan bahan lain, Anda bisa mengganti ayam dengan ikan maupun daging sapi.
Nah, sekarang Anda tidak perlu jauh-jauh untuk berburu kuliner ini hingga ke Jawa Tengah, karena di salah satu sudut di kota Depok rupanya sudah ada tempat makan yang khusus menyajikan menu garang asem, dengan tambahan beberapa variasi. Namanya adalah Restoran Garang Asem Trancam TW, yang beralamat di Jalan Margonda Raya nomer 277, Depok (tepatnya di samping Hotel Bumi Wiyata).
"Konsep awalnya itu lebih ke makanan Jawa, Solo gitu makanya lebih nge-branding-nya garang asem. Sedangkan garang asem ini banyak orang yang belum tahu, bahkan yang asli Solo pun belum pernah nyobain. Makanya lebih 'menganakmudakan' garang asemnya yang dibalut dengan pilihan level pedasnya, itu kan kekinian banget," ujar Suci Endah Wahyuni, pemilik Restoran Garang Asem Trancam TW.
Suci Endah Wahyuni, Pemilik Restoran Garang Asem Trancam TW |
Suci menjamin, jika menu garang asem olahannya tersebut berbeda dengan garang asem yang selama ini ada di restoran-restoran yang tersebar di wilayah Jabodetabek lainnya. Karena menurutnya, menu garang asem yang disajikannya adalah menu khas Solo, sedangkan menu yang biasanya disajikan di resto-resto lainnya berasal dari Semarang.
"Kalau yang udah ada setahu saya garang asem yang dari Semarang bukan dari Solo. Kalau dari Solo itu pakainya santan, terus bumbunya di-bland. Kalau dari Semarang itu nggak pakai santan, kuahnya bening, terus kalaupun ada cabainya dia cabai utuh. Sementara kalau Solo itu pakai santan. Memang pedesnya itu nggak seperti ini," tambahnya.
Sebelum membuka Restoran Garang Asem Trancam TW, Suci ternyata telah membuka usaha catering terlebih dahulu. Lalu ia melihat adanya peluang bisnis yang lebih besar di bidang kuliner, sehingga ia berinisiatif untuk membuka usaha Restoran.
Sebelum membuka Restoran Garang Asem Trancam TW, Suci ternyata telah membuka usaha catering terlebih dahulu. Lalu ia melihat adanya peluang bisnis yang lebih besar di bidang kuliner, sehingga ia berinisiatif untuk membuka usaha Restoran.
"Catering saya dulu itu namanya TW. TW itu Tunggal Warih. Tunggal artinya satu, Warih artinya Air yg mengalir. Cateringnya dulu banyak dipesan pihak kepolisian, jadi untuk ngasih makanan ke tahanan polisi di Polres Depok, Polres Bekasi, Polda Metro Jaya, Brimob, Polres Jakarta Selatan, Polres Jakarta Timur, Polres Jakarta Utara. Saya kan nerusin dari ibu saya kebetulan juga ini usaha keluarga. Kalau dari ibu saya sendiri udah sekitar 20 tahun. Awalnya dari catering mau merambah ke wedding juga terus mau merambah ke catering akikah juga. Kan ada juga Catering TW Kandang, Catering TW Dekor. Itu sudah berjalan tapi baru juga, tapi lebih dulu itu daripada restonya," terang Suci.
Saat ditanya apa alasan Suci mengembangkan usaha kulinernya menjadi berbentuk Restoran di wilayah Depok, ia berujar jika ternyata menu garang asem lebih banyak dijual di wilayah Depok ketimbang di Jakarta.
"Dan sebenarnya mau mencoba cabang-cabang baru juga sih. Depok ini jadi cabang yang pertama, karena kebetulan lokasi kakak saya di sini (Depok), terus dilihat dulu ternyata lebih banyak di sini ya yang jual garang asem dibanding Jakarta. Kalau saya, berdasarkan surveinya terlebih dahulu," ujar Suci.
Selama grand opening, Garang Asem Trancam TW mengadakan promo makan gratis 1.000 porsi sejak tanggal 28 Juni hingga 6 Juli 2020. Para pelanggan akan mendapatkan menu nasi, garang asem ayam dan es teh manis. Lalu ada juga promo makan paket garang asem Rp15 ribu, di mana pelanggan akan mendapatkan nasi, es teh manis, dan garang asem ayam.
"Kalau untuk promo yang Rp15 ribu masih berlangsung kemungkinan sampai 2 sampai 3 bulan mendatang," tambah Suci.
Restoran Garang Asem Trancam TW juga menghadirkan menu unggulan lainnya selain garang asem, seperti trancam yang merupakan makanan khas Jawa Tengah yang bentuknya mirip dengan urap. Lalu juga ada minuman segar yakni wedang ronde.
"Banyak banget yang dateng ke sini itu awalnya karena promo, karena penasaran dan akhirnya tahu rasanya garang asem. Sekarang mereka seminggu aja udah bolak-balik ke sini lebih dari 3 kali karena Alhamdulillah cocok sama masakannya juga," kata Suci.
Ke depan, Suci berencana untuk melakukan ekspansi hingga ke wilayah Jakarta. Ia juga berharap agar kuliner garang asem lebih dikenal dan diterima di lidah masyarakat manapun mulai dari kalangan menengah ke bawah, menengah ke atas, dari anak-anak hingga orang dewasa.
"Makanya saya buat menu kafe dan resto. Karena kalau menu kafenya ada di dalam menu resto, anak muda berpikir, “oh ini hanya menu pendamping” mereka nggak akan mikir, “Oh bisa yah nongkrong di sini cuma makan menu kafenya doang, makanya saya pisah," ujarnya.
Restoran Garang Asem Trancam TW yang memiliki kapasitas hingga 100 orang lebih pengunjung ini buka sejak pukul 10.00 pagi hingga 22.00 malam WIB. Mengenai protokol kesehatan, tak perlu khawatir, karena Restoran Garang Asem Trancam TW telah menyediakan hand sanitizer dan tempat cuci tangan di bagian depan Restoran, lalu juga ada pengecekan suhu tubuh ke setiap pengunjung yang akan masuk. [Lia]
Posting Komentar