SCG Umumkan Hasil Operasional Q1/2020, #PeduliBersama Melawan Krisis Covid-19

Yofamedia.com, Jakarta - SCG mengumumkan Hasil Operasional Q1/2020 yang menunjukkan angka pendapatan yang tidak berubah signifikan dari kuartal sebelumnya. SCG bersama karyawan, mitra, dan masyarakat melalui krisis COVID-19 dengan perencanaan manajemen kelangsungan bisnis yang proaktif dan solid sejalan dengan arahan dari pemerintah. Perusahaan telah memanfaatkan teknologi digital untuk memberikan produk, layanan, dan solusi dengan cara yang nyaman dan aman bagi konsumen, sejalan dengan rencana tanggap darurat strategis untuk mengurangi gangguan sebagai dampak dari krisis COVID-19 dan menangkap peluang baru di tengah lonjakan permintaan. Dengan posisi keuangan yang kuat, SCG telah mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan yang akan datang.

Presiden dan CEO SCG, Roongrote Rangsiyopash, mengungkapkan “Hasil operasi perusahaan yang belum diaudit untuk Q1/2020 mencatat pendapatan dari penjualan sebesar Rp 47,8 triliun (USD 3,4 miliar), penurunan pendapatan 6% y-o-y yang diakibatkan dari penurunan harga bahan kimia karena permintaan global yang melemah. Namun, angka pendapatan tidak jauh berbeda dengan kuartal sebelumnya, dengan peningkatan pendapatan dari bisnis semen dan bahan bangunan serta kemasan yang mengimbangi penurunan pada bisnis bahan kimia. Sementara itu, laba untuk periode ini mencapai Rp 3,2 triliun (USD  223 juta) dengan penurunan 40% y-o-y dan 2% q-o-q.”

Di sisi lain, mengacu pada performa bisnis SCG di luar Thailand, SCG mencatatkan pendapatan sebesar Rp 20,2 triliun (USD 1,4 miliar) atau 42% dari total pendapatan dari penjualan, meningkat 3% y-o-y. Per 31 Maret 2020, total aset SCG mencapai Rp 352 triliun (USD 21,7 miliar), sedangkan total aset SCG di ASEAN (tidak termasuk Thailand) berjumlah Rp 121,2 triliun (USD 7,5 miliar), yaitu 34 % dari total aset konsolidasi SCG.


SCG di Indonesia
Khusus untuk bisnis di Indonesia pada Q1/2020, SCG memiliki total aset Rp 36,5 triliun (USD 2,2 miliar), meningkat 64% y-o-y yang diperoleh sebagian besar dari bisnis kemasan. Sedangkan pendapatan dari penjualan di Indonesia pada periode ini tercatat sebesar Rp 4,2 triliun (USD 297 juta) yaitu terjadi peningkatan 35% y-o-y yang diperoleh dari bisnis kemasan.
Oleh karena situasi pandemi COVID-19 saat ini, SCG menerapkan pedoman manajemen kelangsungan bisnis sepenuhnya. SCG mengambil langkah-langkah pencegahan untuk membantu memastikan keselamatan dan kesejahteraan semua pemangku kepentingan dengan menerapkan pembatasan sosial dan memanfaatkan teknologi digital untuk membantu karyawan saat bekerja dari rumah. Selain itu, SCG melalui PT. Semen Jawa dan PT. 

Tambang Semen Sukabumi telah memberikan donasi berupa alat pelindung diri, disinfektan, hand sanitizer, dan sabun cuci tangan untuk para tenaga kesehatan di rumah sakit dan masyarakat kabupaten Sukabumi khususnya desa yang berada di sekitar SCG beroperasi yaitu desa Sinaresmi, Sukamaju, Kebonmanggu, Wangunreja, dan Tanjungsari.

SCG mendorong semua sektor untuk menerapkan konsep ekonomi sirkular guna mencapai keberlanjutan sumber daya global dengan menjadi tuan rumah “SCG SD Symposium Indonesia 2020” yang untuk pertama kalinya diselenggarakan di Indonesia dengan tema Circular Economy: Collaboration for Action. Lebih dari 300 pemimpin dari dunia bisnis, pemerintahan, akademik, dan generasi muda berpartisipasi pada forum yang telah menjadi platform untuk berkolaborasi dan berbagi pengalaman, praktik terbaik, serta dukungan untuk perubahan paradigma menuju keberlanjutan.


Mr. Roongrote mengatakan, "Di tengah lingkungan yang tidak bersahabat, ekonomi global yang sedang dipengaruhi oleh pandemi COVID-19, SCG adalah salah satu perusahaan yang berupaya sebaik mungkin untuk mempertahankan hasil operasi Q1/2020 mendekati kuartal sebelumnya, bersama dengan karyawan, mitra, dan masyarakat untuk melewati masa-masa sulit ini, meskipun dampak COVID -19 pada bisnis muncul pada bulan Maret.
Perusahaan ini memiliki dedikasi yang kuat untuk secara proaktif dan cepat menjaga bisnis tetap berjalan sesuai dengan perencanaan manajemen kelangsungan bisnis yang solid bersama dengan rencana tanggap darurat yang telah dipersiapkan secara intensif, serta kepatuhan penuh terhadap langkah-langkah kesehatan dan keselamatan dari pemerintah. Perusahaan ini telah memanfaatkan teknologi digital untuk membantu lebih dari 90% karyawan untuk bekerja dari rumah dan merampingkan manajemen rantai pasokan end-to-end guna memastikan pengiriman produk, layanan, dan solusi kepada pelanggan dengan cara yang nyaman dan aman. Perusahaan juga mencari peluang baru untuk melayani kebutuhan yang kian berkembang, seperti mengubah penjualan menjadi penjualan online atau mengkatalisasi penggunaan Blockchain untuk pengadaan, penagihan, dan pembayaran dengan mitra. Hal ini terus dilakukan untuk mempertahankan posisi keuangan yang kuat dan tetap terbiasa dengan tantangan jika situasi menjadi berkepanjangan.” 

Pada situasi saat ini, dengan semangat Passion for Better, SCG akan terus menghadirkan solusi, produk, dan layanan dari tiga unit bisnisnya. Pada bisnis kemasan, perusahaan tetap menyediakan produk dan layanan pengemasan terintegrasi untuk para pelanggan dengan cepat dan tepat waktu demi memenuhi kebutuhan yang terus meningkat, terutama lonjakan pengiriman makanan dan belanja online. Untuk bisnis semen dan bahan bangunan, SCG mempercepat platform e-commerce ritel dan memperbanyak saluran penjualan seperti melalui situs web, aplikasi, dan media sosial. Sementara, bisnis bahan kimia berfokus pada penerapan strategi bisnis yang bertujuan mengurangi biaya dan meningkatkan daya saing dalam lingkungan yang bergejolak dan penuh tantangan. [Red]



0/Comments = 0 Text / Comments not = 0 Text

Lebih baru Lebih lama
YofaMedia - Your Favourite Media
Ads2