Yofamedia.com, Jakarta - Setelah merilis “Sudah, Sudahlah”, single ke-3 nya bersama Alika, Rama Davis kini melanjutkan eksistensinya di industri musik Indonesia dengan single terbarunya, “Fly The Airplane”. Penyanyi yang memulai karirnya dengan Melly Goeslaw dalam original soundtrack Eiffel..I”m In Love 2 ini, kini memutuskan untuk membuat lagu berbahasa Inggris agar mencakup audiens yang lebih luas.
Rama mulai bernyanyi secara serius ketika ia bergabung dengan paduan suara di SMAN 78, Jakarta tempat ia bersekolah dulu. Ia memegang kepercayaan sebagai ketua paduan suara 78 Youth Choir, dan bersama timnya tersebut mereka beberapa kali berhasil memenangkan penghargaan internasional. Patut dicatat paduan suara ini membawa pulang medali emas untuk Indonesia ketika berkompetisi di acara A Voyage of Songs di China, Canta Al mar di Spanyol dan ITB Bandung Choir Festival di Bandung.
Sederet prestasi yang diraihnya, membuat kelahiran 12 April 1993 ini semakin bertekad melanjutkan semangat bermusiknya dengan membuat cover lagu-lagu terkenal lalu menampilkannya ke dalam halaman SoundCloud dan Youtube nya dimana ia memperoleh banyak tanggapan positif. Di awal tahun 2018 menjadi sebuah titik terang buat Rama dalam karir menyanyinya saat dipilih Melly Goeslaw untuk menjadi teman duetnya sebagai pengisi soundtrack film Eiffel… I’m In Love 2. Single ini pun berhasil masuk dalam nominasi untuk Lagu Original Soundtrack Terbaik di Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards, dan juga Dahsyat Awards. Terus melanjutkan passion-nya di musik, setelah itu Rama berhasil merilis karyanya sendiri yang berjudul “Teman”, “Bertahun Lamanya”, dan “Sudah, Sudahlah”.
“Fly The Airplane” diciptakan, dan diproduseri oleh Rama Davis sendiri lalu diaransemen oleh Raynaldo Wijaya. Awalnya, Rama mengaku lagu ini tidak untuk dirilis dan hanya sebatas untuk kepuasan pribadi saat membuatnya. Namun setelah diperdengarkan ke Raynaldo dan Tirta Leonardi, sang gitaris untuk lagu ini, mereka pun meyakinkan Rama untuk bisa mengaransemen lagu ini lalu dirilis ke para pendengar.
Lagu ini mengibaratkan “Airplane” sebagai perjalanan hidup orang yang Rama sayangi, yang harus tetap berjalan dengan ada atau tidak adanya dia yang mendampingi. Lagu ini juga Rama tulis di pesawat, maka dari itu Rama terinspirasi untuk memakai pesawat sebagai metafora yang tepat. Melalui lagu ini, Rama ingin menyampaikan pesan yang lebih luas dari sekedar cerita percintaan. Rama berharap para pendengar bisa mempunyai interpretasinya masing-masing, terutama dalam proses merelakan sesuatu dalam hidup, dan bagaimanapun situasinya hidup harus tetap berjalan. Rama ingin “mengobati” para pendengar yang mungkin masih menyimpan rasa tidak lega terhadap suatu hal di masa lampau, melalui kampanye “Pesawat Kertas”.
Dalam kampanye ini Rama mengajak para pendengar untuk menuliskan curahan hati nya dalam sebuah kertas yang kemudian akan dilipat menjadi sebuah pesawat kertas. Rama beranggapan, untuk membantu proses mengikhlaskan sesuatu yang memang tidak bisa tersampaikan di masa lampau, mungkin harus dicurahkan dengan sesuatu yang konkrit atau secara simbolik seperti ini. [Red]
Posting Komentar