Aliansi Pemuda Untuk Perdamaian Indonesia Menggelar Diskusi "Menyongsong Indonesia 5 Tahun Ke Depan"

Yofamedia.com, Jakarta - Masalah radikalisme di kalangan anak muda menjadi salah satu masalah yang disoroti oleh sejumlah kalangan. Presiden dan Wakil Presiden RI, Ir H Joko Widodo dan KH Ma’ruf Amin yang baru saja dilantik dua pekan lalu diminta terus memperkuat pemberantasan paham ekstreme yang kerap muncul dari generasi muda. Apalagi anak-anak muda yang belajar di Perguruan Tinggi. 

Dosen Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanudin Banten Dedi Sunardi ikut memberikan tanggap terkait masih ditemukannya radikalisme agama di Indonesia terutam di Provinsi Banten. Pemerintah, kata Dedi, sudah sangat tepat memasukan radikalisme menjadi salah satu masalah yang harus segera diselesaikan oleh sejumlah Kementerian.


“Ada 4 jendral yang masuk kabinet Indonesia maju semunya punya program tersebut (pemberantasan radikalisme). Radikalisasi itu sudah pada tingat yang tinggi. Ada banyak fakta orang menjadi radikal,” kata dosen yang juga Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) UIN Banten saat mengisi kegiatan Silaturahim Pemuda di Kota Serang, Banten, Ahadd (27/10).

Ia menegaskan, bahaya laten radisme diantaranya mampu merusak kehidupan berbangsa dan berngara bangsa Indonesia. Untuk itu radiklisme tersebut menjadi pekerjaan rumah yang harus selalu diingat oleh pemerintahan baru.


“Persoalannya adalah jika anak muda kita terdoktrin oleh kelompok radikalis, maka yang benar itu adalah pemberantasan dan pencegahan radikalisme di sema lini dilakukan oleh pemerintah bukan oleh Ormas,” ujarnya menambahkan.

Ia mengatakan, perlawanan dan pencegahan radikalisme oleh Ormas rentan memunculkan konfil di masyarakat. Selain itu, untuk memulai meluruskan pemahaman pemuda terhadap radikalisme maka harus ada pembangunan karakter kepada anak bangsa.


“Namun harus ada pembeda antara bembentukan karekter SDM dengan karakter SDM yang disiapkan untuk kebutuhan publik,” ucapnya.

Selanjutnya, peran pemuda dan mahasiswa untuk kembali menggaungkan bahaya radikalisme di semua lini menjadi harapan bersama bangsa Indonesia. Tentu tujuan tersebutt semata agar Indonesia agar bisa kondusif, maju dan berkembang.

Sementara itu, Kepala Unit Penyebarluasan Informasi Media Cetak pada Dinas Informasi dan Komunikasi (Kominfo) Kota Serang, Rizky Ikhwan, menuturkan Pemkot Serang berkomitmen menjalankan visi misi pemerintah Jokowi-KH Ma’ruf Amin. Apalagi ujar dia kaitannya dengan sosialisasi bahaya laten radikalisme dan berita hoax.


Ia menegaskan, selama ini beberapa upaya telah dilakukan untuk meminimalisir munculnya informasi bohong di publik. Namun, karena derasnya inforasi tersebut tak mampu membendung emosi masyarakat.

“Saat ini juga Pemkot sedang gencar-gencarnya melakukan perombakan khuhsusnya di ranah kelurahan, mengisi kekosongan jabatan agar visi misi itu bisa dijalankan,” paparnya. [Red]



0/Comments = 0 Text / Comments not = 0 Text

Lebih baru Lebih lama
YofaMedia - Your Favourite Media
Ads2