PENUTUPAN RANGKAIAN ACARA DIES NATALIS KE-68 GMKI

YofaMedia.Com, Jakarta - Hari ini Jumat, 16 Maret 2018, bertempat di Graha Oikoumene PGI- GMKI, Salemba Raya- Jakarta Pusat, Digelar kegiatan rangkaian Penutupan Dies Natalis Ke-68 GMKI.

Dan rangkaian acara terdiri dari : 

Pertama, Seminar Nasional dengan tema 
"Pancasila, Hubungan Antar Agama, dan Revolusi Industri ke-4".

KeduaMalam Penganugerahan Panji Perdamaian GMKI 2018 dan Penutupan Rangkaian Dies Natalis ke-68 GMKI

Turut hadir sebagai pembicara, antara lain :
Prof Sri Adiningsih (Ketua Dewan Pertimbangan Presiden), Letjend TNI (Purn) Agus Widjojo (Gubernur Lemhanas), Prof. Jimly Asshiddiqie (Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia), Pdt. Albertus Patty (Ketua MPH Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia), Baktinendra Prawiro (Ketua Umum DPP Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia),Dr.Dianta Sebayang, M.E (Wakil sekretaris GP Ansor).

Menurut Prof.Sri Adiningsih (Ketua Pertimbangan Presiden) dalam sambutannya mengatakan, "Dalam dunia indonesia dipandang bagusnya, seperti Bantuan sosial bagi masyarakat, membangun dari desa serta dampak sosial dan ekonomi dana desa,"ujarnya.

Dan Dirinya juga menjelaskan, " Banyak munculnya new economy, seperti Taxi online, Bukalapak, Gojek, Tokopedia,dan Invesfree, "terang Sri, seraya menambahkan, "Dan Pemerintah antisipasi mendukung perkembangan perdagangan era digital, dengan menjaga dan mengurangi ketimpangan pilar-pilar  kebangsaan indonesia dan pemerintah dengan nawacita,"tuturnya.

Dan dalam waktu bersamaan ,Prof.Jimly Asshiddiqie (Ketua umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia), menerangkan, "Kita hidup di tengah-tengah di kehidupan didunia sangat cepat berkembang.Kita masih ada persoalan diri dengan mengontrol digital melalui sosial media, Artinya kita menggunakan berita-berita kebohongan (Hoax) sampai menbawah agama,untuk kepentingan bisnis dan kita terpecah belah dengan adanya komplit-komplit antara agama, " ungkap Jimly.

Dirinya juga menambahkan, "Dengan teknologi kita bisa berkembang dengan cepat dan bangsa-bangsa lain.Betapa gagahnya ummatnya,kalau ini akan berlanjut terus maka ini akan seperti negara timur tengah," ujar Jimly.

Kendati demikian Jimly menegaskan, "Kita mempunyai kontes pancasila, dimana persoalan yang kita kembangkan bagaimana harus kita memiliki kekuatan dengan nilai-nilai pancasila".

Dan ada lima sila dalam pancasila, diantaranya sila pertama ketuhanan yang maha esa,ada yang salah dalam ke agamaan kita,bahwa dalam kontes kita sangat egois baik perorangan maupun kelompok.

Sila kedua Kemanusiaan yang adil dan beradab,kita harus bedakan partai komunis dan partai non komunis,kita tidak bisa benci karena mereka saudara kita.

Dan sila terakhir Gagasan mengenai pancasila sebagai ideologi terbukamulai berkembang sejak tahun 1985. tetapi semangatnya sudah tumbuh sejak Pancasila itu sendiri ditetapkan sebagai dasar Negara.

Sebagai ideologi, Pancasila menjadi pedoman dan acuan kita dalam menjalankan aktivitas di segala bidang, sehingga sifatnya harus terbuka, luwes dan fleksibel dan tidak tertutup, kaku yang akan membuatnya ketinggalan zaman.

Dan menurut Jimly, " Kita harus optimis  dan proaktif supaya optimis kita terwujud. Kita tidak boleh putus harapan, tentang negara dan agama, "ujarnya

Dan Jimly juga menambahkan, "era disruptif kita sama-sama menyumbangkan perilaku supaya kita tidak jahat, semua agama sama?dan bils bicara etika, semua agama pasti sama hanya saja beda tipis dalam penyebutannya, " terangnya.

Dan ada lima ciri khas seseorang agamais, diantaranya : Identitas, Pluralitas, Inklusif/kunci, Universal, dan Gobalism.

"Kita hadapi dengan yakin, medsos dengan cerdas. Dan agama harus berperan, dan kerjasama ke arah kebajikan, " imbuh jimly.

[Why]

0/Comments = 0 Text / Comments not = 0 Text

Lebih baru Lebih lama
YofaMedia - Your Favourite Media
Ads2