Spiral dibintangi oleh Chris Rock (Top Five, Madagascar), Max Minghella (The Handmaid's Tale), Morgan David Jones (Jupiter's Legacy), Marisol Nichols (Riverdale), dan Samuel L. Jackson (Pulp Fiction, The Hateful Eight). Tak hanya berperan, di sini Chris Rock juga menjadi eksekutif produser bersama dengan Leigh Whannell, yang menulis film pertama Saw, dan James Wan, yang menulis sekaligus menyutradarai film pertama Saw.
Spiral bercerita tentang Detektif Zeke Banks yang harus memecahkan kasus pembunuhan mengerikan bersama rekan barunya, William Schenk. Menyadari bahwa kasus ini berkaitan dengan masa lalu kota, mereka pun semakin terlarut ke dalam misteri dan terjebak di tengah-tengah permainan sadis sang pembunuh.
Baru mulai film, penonton sudah langsung disajikan dengan permainan sang pembunuh tanpa banyak basa-basi. Seakan-akan menunjukkan akan seperti apa cerita filmnya ke depannya. Perkenalan karakter sudah cukup baik. Tanpa perlu banyak detail yang dijelaskan, penonton sudah langsung tahu seperti apa karakter-karakter di film, terutama karakter Detektif Zeke.
Nilai plus untuk film ini adalah misteri yang ditawarkan. Darren Lynn Bousman cukup andal dalam meramu misteri dan menaikkan level rasa penasaran penonton di sepanjang film, walau pacingnya kadang sedikit berantakan. Bisa dibilang genre misterinya adalah aspek yang menyelamatkan film.
Naskahnya sudah cukup bagus di awal dan pertengahan, tapi menuju akhir agak keteteran. Penulisnya seakan bingung mau diapakan jalan ceritanya ketika mulai paruh ketiga. Mungkin durasi 93 menit masih kurang untuk mengeksplor cerita. Ada pula subplot yang seakan terlupakan, tapi tidak terlalu mengganggu cerita. Twist yang ditawarkan sudah cukup oke, tidak terlalu wow dan juga tidak buruk serta ending dari filmnya sudah cukup baik.
Chris Rock tampil begitu memukau di sini. Ia begitu andal dalam menyamaratakan antara sisi komedi dan sisi serius dari karakternya. Max Minghella juga tampil bagus dalam memerankan karakter polisi pemula. Yang sedikit disayangkan adalah Samuel L. Jackson yang hanya mendapatkan sedikit screentime.
Hal yang ditunggu-tunggu dari Spiral tentunya adalah sajian gore-nya, mengingat ini adalah bagian dari franchise Saw. Well, gore yang disajikan di sini dirasa cukup. Beberapa kali berhasil membuat deg-degan dan bulu kuduk merinding. Penonton awam mungkin akan menyukainya.
Tapi melihat sejarah dari franchise ini, kata "cukup" sepertinya masih kurang untuk seukuran franchise yang mengutamakan gore yang over-the-top sebagai hidangan utamanya. Dan itu mungkin akan mengecewakan para fans yang sudah mengikuti franchisenya sejak seri pertama, karena film ini sendiri lebih terfokus pada misterinya ketimbang horornya.
Sinematografi dari Jordan Oram di sini sudah cukup menarik untuk dilihat. Sedikit mengganggu dengan color grading oranye-nya yang bertandus ala-ala Meksiko, tapi setidaknya ada beberapa shot yang memang cukup keren. Saat adegan showcase alat-alat yang dipakai sang pembunuh, visualnya berubah menjadi flashy dan banyak pindah adegan. Untuk beberapa orang mungkin itu akan sedikit mengganggu dan terlihat lebay.
Overall, Spiral: From the Book of Saw merupakan film yang cukup dari segala aspek, tidak luar biasa dan tidak buruk juga. Sedikit pengurangan dalam aspek gore-nya tapi ada pula sedikit peningkatan dalam aspek cerita dari film-film sebelumnya.
Dan sebagai catatan, film ini sama sekali tidak ada sensor-menyensor. 100% tanpa sunting atau cut. Jadi kalian nggak perlu ragu lagi untuk nonton filmnya di bioskop. Spiral: From the Book of Saw tayang mulai 12 Mei 2021 di bioskop XXI. [Red]
Posting Komentar