Pria Asal Pandeglang Ini Berencana Buat Ensiklopedia Bahasa “Xorod”

Hasil gambar untuk bahasa tulisan
Yofamedia.com, Banten - Lahir ditengah-tengah keluarga yang berprofesi sebagai petani, Ikhwan Sugianto, pria asal Pandeglang, Banten bermimpi untuk menerbitkan buku ensiklopedia pertama dengan menggunakan bahasa baru yang awam dimata masyarakat pada umumnya, yang bernama bahasa “Xorod”.
Mimpi tersebut ada sejak dirinya duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dimana, semua itu berawal dari dirinya yang suka mencurahkan kesehariannya dengan menulis diary dan isinya dirahasiakan dari siapapun.
Namun nampaknya keberadaan diary-nya tersebut diketahui oleh keluarganya dan teman-teman sekolahnya pada waktu itu. Oleh karena itulah dirinya merasa malu dan mulai untuk membuat simbol-simbol yang tidak bisa dibaca atau dimengerti selain dirinya.
“Dulu suka banget nulis diary, kadang malah dibaca sama orang tua atau sama adik, kadang sama temen, malu sih. Akhirnya dibuatlah simbol-simbol itu,” kata Ikhwan.
Hingga saat ini, bahasa yang ia namai sebagai bahasa “Xorod” diakuinya sudah mengalami banyak perkembangan dan sudah memiliki aturan tersendiri.
Sementara itu, menurutnya, pengambilan simbol-simbol yang ia masukan kedalam bahasa “Xorod” tersebut terinspirasi dari bahasa Arab, Jawa Kuno, dan juga bahasa Rusia yang telah diolah kembali.
“Sebenernya ini simbol-simbol lama, cuma diolah sedikit trus diacak-acak,” ujarnya.
Mantan Ketua Umum (Mantum) Unit Kegiatan Mahasiswa Lingkup Seni dan Budaya (UKM LISBU) tersebut mengatakan bahwa tujuan dari dibuatnya bahasa tersebut adalah untuk tidak diketahui orang lain.
“Karena, kadang gue punya cerita privasi yang orang lain gak perlu tau sebenernya,” ungkapnya.
Pria yang tengah mengadakan pameran lukisan di Uniba dan akan berlangsung di 16 titik lainnya tersebut juga mengatakan bahwa konsep-konsep lukisan yang dimiliki terkadang ia tuangkan kedalam bahasa “Xorod” agar orang lain tidak dapat meniru konsep yang akan dibuatnya.
Seiring perjalanannya, Pelukis asal Pandeglang tersebut memasukan bahasa “Xorod” ke dalam lukisan yang dibuatnya dengan tujuan menjadikannya sebuah kode-kode untuk mengingatkannya atas proses dan ide yang dideskripsikan ke dalam bahasa tersebut.
Dari proses perpaduan lukisan dengan bahasa “Xorod” nya itulah dirinya mempunya ide pembuatan buku ensiklopedia “Dunia  Imajinasi” yang direncanakan secara keseluruhan menggunakan bahasa “Xorod”.
Dari lukisan yang dipadukan dengan bahasa yang ia ciptakan tersebut, dipandangnya sebagai sebuah isu sebelum buku ensiklopedia “Dunia Imajinasi” dengan menggunakan bahasa “Xorod” lahir.
Sampai saat ini bahasa “Xorod” yang ia ciptakan kini telah mencapai angka 70% untuk dapat diselesaikan serta dikamuskan.
“Karena memang ada pengulangan kata, serta peraturan-peraturan lainnya,” jelasnya.
Untuk target penyelesaian buku tersebut dirinya menargetkan akan selesai selama 7 tahun terhitung dari tahun pembuatan buku tersebut pada 2016 lalu.
“Sampai saat ini udah kebuat 200 halaman, jadi gw punya target 7 tahun dari 2016, artinya buku itu akan selesai dan di launching pada kisaran tahun 2021 hingga 2022. Mau  selesainya 300 lembar, mau 500 lembar, itu tidak apa-apa,” pungkasnya. [Red]





0/Comments = 0 Text / Comments not = 0 Text

Lebih baru Lebih lama
YofaMedia - Your Favourite Media
Ads2