BRG Lakukan 7 Strategi Antisipasi Kebakaran Gambut

Hasil gambar untuk kalimantan tengah Kebakaran Gambut
Yofamedia.com, Jakarta - Kebakaran di lahan gambut mulai terjadi menyusul masuknya kemarau panjang pada tahun ini. Di Kalimantan Tengah, kebakaran di areal target restorasi gambut beberapa waktu lalu dilaporkan terjadi di Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau khususnya di Desa
Tumbang Nusa dan Desa Tanjung Taruna.

Bupati Pulang Pisau dan jajaran telah melakukan upaya penanggulangan kebakaran. TNI/Polri,
Manggala Agni, BPBD, Masyarakat Peduli Api (MPA) dan fasilitator Desa Peduli Gambut terlibat
dalam upaya pemadaman. Pemkab Pulang Pisau saat ini akan melakukan pemetaan areal
terbakar guna mendapat data yang akurat, termasuk pemilik lahan terbakar tersebut. Kesulitan
yang dialami warga selama ini adalah kebakaran cenderung terjadi pada lahan yang tidak
diketahui pemiliknya.

Terkait dengan kejadian kebakaran dan potensi kekeringan yang ada, Badan Restorasi Gambut
(BRG) menginstruksikan kepada fasilitator desa untuk siap siaga membantu MPA dan
pemerintah desa. Adalah Ria Andriani dan Febri, dua orang perempuan muda, yang menjadi
fasdes DPG di Tanjung Taruna dan Tumbang Nusa, selama ini ikut aktif dalam upaya
pemadaman. Selain itu mereka membagikan masker kepada warga terutama anak-anak dan
perempuan. “Kami harus siap bekerja cepat menghadapi situasi ini. Intinya adalah kebakaran
harus segera di atasi,” papar Ria. Tentu tidak mudah menjalankan tugas ini, tapi kedua srikandi
restorasi gambut itu menyampaikan mereka ikhlas melakukannya.

Hasil gambar untuk badan restorasi gambut operasi
Terkait dengan kejadian kebakaran dan potensi kekeringan yang ada, Badan Restorasi Gambut
(BRG) menginstruksikan kepada fasilitator desa untuk siap siaga membantu MPA dan
pemerintah desa. Adalah Ria Andriani dan Febri, dua orang perempuan muda, yang menjadi
fasdes DPG di Tanjung Taruna dan Tumbang Nusa, selama ini ikut aktif dalam upaya
pemadaman. Selain itu mereka membagikan masker kepada warga terutama anak-anak dan
perempuan. “Kami harus siap bekerja cepat menghadapi situasi ini. Intinya adalah kebakaran
harus segera di atasi,” papar Ria. Tentu tidak mudah menjalankan tugas ini, tapi kedua srikandi
restorasi gambut itu menyampaikan mereka ikhlas melakukannya.

Menghadapi kemarau panjang tahun ini, BRG menjalankan 7 strategi. Dijelaskan oleh Deputi
Bidang Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan BRG, Myrna A. Safitri di Jakarta bahwa
Strategi itu meliputi percepatan pelaksanaan pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut
(IPG) seperti sekat kanal, sumur bor dan penimbunan kanal serta pengecekan dan
pemeliharaan infrastruktur pembasahan yang sudah dibangun tahun-tahun sebelumnya. Selain
itu dilaksanakan juga Operasi Cepat Pembasahan Gambut. Edukasi terhadap masyarakat untuk
pengolahan lahan pertanian tanpa bakar terus diperluas. Tidak hanya kepada petani namun
juga melibatkan pemuka agama seperti da’i, ustadz dan pendeta. Lalu diintensifkan pula
pemantauan tinggi muka air di lahan gambut serta kelembaban gambut melalui sistem yang
dinamakan SIPALAGA.

Hasil gambar untuk badan restorasi gambut operasi

Operasi Cepat Pembasahan Gambut
Deputi Bidang Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan BRG, Myrna A. Safitri menjelaskan
bahwa Operasi Cepat dimaksud meliputi Operasi Pembasahan Cepat Lahan Gambut Terbakar
(OPCLGT) dan Operasi Pembasahan Gambut Rawan Kekeringan (OPGRK). OPCLGT g bertujuan
mengendalikan kebakaran di wilayah yang belum terbangun infrastruktur pembasahan gambut.
Sementara OPGRK dilakukan pada areal telah terbangun infrastruktur pembasahan. OPGRK
bertujuan utamanya memelihara sekat kanal atau sumur bor yang sudah terbangun.

“Kami menghimbau agar Operasi Cepat Pembasahan ini segera dilaksanakan. Anggaran telah
diberikan kepada daerah melalui Tugas Pembantuan Restorasi Gambut,” ujar Myrna.
Melalui OPCLGT, pemerintah daerah dapat membangun sumur bor di areal terbakar.
Sementara itu, OPGRK dilakukan jika terpenuhi syarat-syarat seperti tidak terdapat hujan
selama tujuh hari berturut-turut, diprediksi BMKG rawan kekeringan, terdapat indikasi titik
panas dan tinggi muka air di lahan gambut telah lebih dari 0,4 meter.

Saat ini, Pemerintah Provinsi Kalteng dan Kabupaten Pulang Pisau sudah menjalankan Operasi
Cepat Pembasahan itu. Di kedua desa terbakar di Pulang Pisau telah dibangun 10 sumur bor
melalui OPCLGT. “Respon cepat seperti ini sangat kami hargai karena dapat meminimalkan
menjalarnya kebakaran,” tambah Myrna. Seperti diketahui, kebakaran di lahan gambut harus segera diatasi mengingat sifat lahan gambut yang unik dimana kebakaran sulit dipadamkan jika terlambat di atasi. [Red]





0/Comments = 0 Text / Comments not = 0 Text

Lebih baru Lebih lama
YofaMedia - Your Favourite Media
Ads2