Bank Commonwealth Dampingi Nasabah Dalam Berinvestasi Melalui Market Outlook 2018

YofaMedia.Com, Jakarta, Selasa, 8 Mei 2018- Perekonomian global sedang mengalami perbaikan meskipun masih diwarnai oleh proses tensi perdagangan dan ketegangan geopolitik yang berpotensi memberikan dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi.

Sedangkan, perekonomian Indonesia masih relatif stabil menjelang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018 di  171 daerah dan Pemilihan Umum presiden (Pilpres) tahun 2019.

(Dari kanan ke kiri) Managing Director and Senior Portfolio Manager Manulife Asset Management Hongkong, Kenglin Tan, Director Ashmore Asset Management Indonesia, Arief Wana, dan Head of Wealth Management & Retail Digital Business Bank Commonwealth, Ivan Jaya dalam acara Press Conference Market Outlook 2018 yang diadakan Bank Commonwealth, di Jakarta. 

Bank Commonwealth terus berkomitmen mendampingi nasabahnya, salah satunya melalui Market Outlook 2018 yang diadakan diadakan untuk memberikan wawasan serta informasi terbaru seputar kondisi ekonomi dunia, domestik, dan politik kepada para nasabah Premier Banking.

Dan menjelang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018 di 171 daerah dan juga Indonesia sedang bersiap untuk Pemilihan Umum presiden (Pilpres) tahun 2019, perekonomian Indonesia masih relatif stabil karena sentimen politik yang dapat mempengaruhi ekonomi relatif kecil.

Kendati demikian Indonesia perlu memerhatikan kondisi ekonomi global khususnya kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang dapat mempengaruhi ekonomi Indonesia dan pasar di Indonesia.

"Kondisi politik Indonesia saat ini masih cukup stabil memasuki Pilkada dikarenakan tidak adanya sosok yang sangat kontroversial. Sampai saat ini dengan kemungkinan calon Presiden 2019 masih sama dengan calon Presiden 2014, kami melihat bahwa kestabilan politik bisa tetap terjaga,” kata Director Ashmore Asset Management Indonesia Arief Wana pada Press Conference Market Outlook 2018 yang diadakan Bank Commonwealth, hari ini, di Jakarta.

Menurut Arief, kondisi ekonomi saat ini bergantung pada kebijakan pemerintah terhadap hal-hal yang bisa mempengaruhi anggaran Indonesia termasuk bagaimana pemerintah menyikapi pelemahan Rupiah, kenaikan harga minyak dan pada saat yang bersamaan tidak mengorbankan kepentingan politik.

Dari sisi perekonomian global, Managing Director and Senior Portfolio Manager Manulife Asset Management Hongkong Kenglin Tan menjelaskan, perekonomian Asia memiliki fundamental yang cukup sehat yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi global.

Kenglin menilai, Indonesia tidak perlu khawatir dengan efek perang perdagangan atau trade war yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump. ”Upaya pemerintah Indonesia dalam menerapkan reformasi pajak dan mendorong pengembangan infrastruktur membuka jalan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dalam jangka panjang. Konsumen domestik yang kuat di Indonesia juga menawarkan peluang pertumbuhan yang sangat besar bagi investor domestik dan asing,” kata Kenglin pada kesempatan yang sama.

Hal yang sama juga dikemukakan oleh Head of Wealth Management & Retail Digital Business Bank Commonwealth Ivan Jaya, "kondisi politik tidak akan terlalu memberikan dampak yang besar terhadap kegiatan ekonomi, sentimen politik saat ini relatif kecil dalam mempengaruhi ekonomi dan pasar. Dengan kondusifnya kondisi politik membuat perekonomian Indonesia masih relatif stabil.”

ivan Jaya menjelaskan, saat ini memang sedang terjadi perbaikan perekonomian yang didorong oleh pemulihan perdagangan global, aktivitas investasi, serta terjadi merata baik di negara maju maupun di negara berkembang. Meski demikian, kondisi perekonomian global masih diwarnai oleh tensi perdagangan dan ketegangan geopolitik yang berpotensi memberikan dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi.

Oleh karena itu, Bank Commonwealth berkomitmen mendampingi nasabahnya dengan menghadirkan berbagai solusi untuk membantu para nasabah mengantisipasi dampak dari perubahan kondisi ekonomi dan politik, salah satunya dengan mengadakan Market Outlook.

(Dari kiri ke kanan) Head of Wealth Management & Retail Digital Business Bank Commonwealth, Ivan Jaya, Director Ashmore Asset Management Indonesia, Arief Wana, dan Managing Director and Senior Portfolio Manager Manulife Asset Management Hongkong, Kenglin Tan, didampingi oleh Investment Business Head Bank Commonwealth, Ivan Kusuma selaku moderator dalam acara Press Conference Market Outlook 2018 yang diadakan Bank Commonwealth, hari ini, di Jakarta.              

Market Outlook 2018 diadakan untuk memberikan wawasan serta informasi terbaru seputar kondisi ekonomi dunia, domestik, dan politik menjelang Pilkada Serentak 2018 dan Pilpres 2019 kepada para nasabah Premier Banking Bank Commonwealth agar mereka dapat melakukan perencanaan keuangan serta memilih instrumen investasi terbaik terutama di tahun politik ini.

Selain itu, Sejalan dengan visi Bank Commonwealth, "to-excel at securing and enhancing the financial wellbeing of people, businesses and communities”, Bank Commonwealth juga menyediakan solusi keuangan yang dapat mengoptimalkan investasi nasabah Premier Banking melalui Dynamic Model Portfolio.

Dynamic Model Portfolio merupakan layanan wealth management yang didesain untuk mengikuti pasar yang makin dinamis dan dapat mengoptimalkan imbal hasil investasi nasabah. 

Layanan Dynamic Model Portfolio akan merekomendasikan portofolio investasi yang dinamis sesuai kondisi pasar terkini dengan mempertimbangkan profil risiko setiap nasabah. Dengan demikian diharapkan nasabah akan mendapatkan portofolio investasi yang optimal dengan tingkat risiko yang dapat ditolerir.[Why].

Tentang Bank Commonwealth
Bank Commonwealth adalah anak perusahaan Commonwealth Bank of Australia (CBA) yang telah hadir di Indonesia sejak tahun 1997, di mana CBA merupakan 10 bank terbesar di dunia dan salah satu kelompok usaha terbesar yang terdaftar di Bursa Efek Australia dan tercatat dalam Morgan Stanley Capital Global Index.

Didukung oleh lebih dari 1.700 tenaga profesional di bidang perbankan, Bank Commonwealth saat ini melayani nasabah di 25 kota di Indonesia.

Bank Commonwealth menawarkan beragam solusi perbankan yang menarik, seperti tabungan, deposito, KPR, rangkaian produk investasi dan bancassurance, kredit modal kerja dan kredit berjangka bagi SME, Safe Deposit Box (SDB), Call Centre 24 jam dan juga Internet Banking untuk Internet Banking Individu dengan fitur khusus yang menawarkan fleksibilitas bagi nasabah untuk menetapkan tanggal transaksi, fitur standing order, dan pembelian reksa dana.

Bank Commonwealth telah memecahkan dua rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) melalui Tyme Digital -platform digital banking pertama di Indonesia dengan end-to-end onboarding (kartu ATM, Mobile Banking dan Internet Banking aktif) dalam waktu 10 menit dan Mobile Banking Bank Commonwealth sebagai platform diaplikasi Mobile Banking pertama dengan fitur investasi. Selain Tyme Digital, Bank Commonwealth juga menawarkan best ln class customer experience melalui Digital Branch yang telah hadir di Kensington, Kelapa Gading, PIK, dan WTC 6.
[Why]

0/Comments = 0 Text / Comments not = 0 Text

Lebih baru Lebih lama
YofaMedia - Your Favourite Media
Ads2