PAMERAN SENI BADAK SUMATERA : HARTA KARUN TERSEMBUNYI INDONESIA"


Yofamedia.com, Jakarta - Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan Badak Sumatera yang terancam punah, Tim Badak dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia mengadakan pameran seni dan Ielang amal selama tiga hari, 19-21 Januari 2018 di Perpustakaan Nasional Republik lndonesia.
Dan melibatkan sejumlah seniman muda lndonesia dan internasional serta produk lokal lndonesia.

Badak adalah salah satu spesies yang paling terancam punah di planet ini. Terdapat lima spesies badak di dunia, dua diantaranya berada di Indonesia.

Berukuran paling kecil dari semua spesies badak, Badak Sumatera merupakan spesies yang paling terancam dengan jumlah populasi diperkirakan kurang dari 100 ekor akibat perubahan fungsi hutan dan perburuan.

Kini Pemerintah lndonesia fokus memasukan badak sumatera sebagai spesies dilindungi dan target peningkatan populasi bekerjasama mitra LSM dan masyarakat.
Salah satu cerita sukses dari kolaborasi multinasional ini adalah kelahiran Andatu pada tahun 2012 di Sumatran Rhino Sanctuary (SRS) Way Kambas, Lampung. 

Andatu merupakan badak Sumatera pertama yang lahir di penangkaran lndonesia.
Pada tahun 2016, Presiden Joko Widodo memberi nama kepada bayi badak Sumatera kedua ‘Delilah’, yang artinya ‘Hadiah dari Tuhan’.

Widodo Ramono, selaku Executive Director of Yayasan Badak Indonesia mengatakan, “Program Konservasi Badak Sumatera memerlukan pendekatan kolaboratif dan kerja sama tidak hanya dari institusi atau organisasi, namun juga komunitas dan publik.

Berbagi informasi tentang hewan yang indah ini sangatlah penting, sehingga masyarakat dapat mengerti keunikan dan keistimewaan badak Sumatera serta melakukan tindakan untuk mengatasi penurunan ini,".

Untuk membantu memerangi kepunahan spesies ini, Tim Badak, yang terdiri dari enam LSM nasional dan multinasional, yaitu Forum Konservasi Leuser (FKL), Leuser International Foundation (LlF), International Rhino Foundation (IRF), Wildlife Conservation Society - lndonesia (WCS), World Wide Fund for Nature lndonesia (WWF), and Yayasan Badak lndonesia (YABl), dan didanai oleh Disney Wildlife Fund, menciptakan sebuah kampanye untuk meningkatkan kesadaran dan mendapatkan dukungan publik untuk Konservasi Badak Sumatera.

Dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai Badak Sumatera, Tim Badak melakukan kampanye #KadoUntukDelilah, pada tahun 2017.

Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk melibatkan dan mengajak generasi muda Indonesia, Tim Badak menggelar ‘Pameran Seni Badak Sumatera: Harta Karun Tersembunyi Indonesia dari tanggal 19-21 Januari 2018, di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

Pameran seni ini melibatkan seniman-seniman dari Indonesia seperti Naela Ali, Diela Maharanie, The Pope, Mochtar Sarman, Reza Mustar, dan Citra Marina, dengan kontribusi dari seniman Disney Imagineers yaitu Joe Rohde, Morgan Richardson, Zsolt Hormay, dan fotografer satwa liar, Paul Hilton.

Monstore dan Matoa Indonesia juga berpartisipasi dengan menghasilkan produk edisi spesial mereka yang terinspirasi dari Badak Sumatera.

Semua karya dan produk yang ditampilkan di pameran seni ini akan disumbangkan langsung kepada program Konservasi Badak Sumatera.

"Kami sangat berbahagia dan tersentuh melihat karya seni yang menakjubkan dari para seniman yang sangat inspiratif ini. Kontribusi mereka mewakili harapan generasi ini untuk masa depan yang Iebih baik bagi Badak Sumatera,” ujar Noviar Andayani, Country Director, Wildlife Conservation Society, Indonesia Program.
[AHR]

0/Comments = 0 Text / Comments not = 0 Text

Lebih baru Lebih lama
YofaMedia - Your Favourite Media
Ads2