LIBER SIMBOLON : 100 PERSEN INDONESIA, 100 PERSEN PANCASILA


Yofamedia.com, ​Jakarta​ - Rangakaian acara pelaksanaan Musyawarah Wilayah IP-KI (Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia) berjalan sukses.

Demikian dikatakan Ketua Umum DPP Sarjana IP-KI Liber Simbolon pada hari Jumat 20 Oktober 2017 di Gedung Juang 45, Jalan Menteng Raya No.31 DKI Jakarta.

Disaat ini, kata Liber Simbolon sangat banyak paradoksial, dua sisi kehidupan yang fantastis dimana rajin beribadah atau kegiatan lainnya dengan dua sisi arah kebaikan dan arah keburukan.

Untuk itu, manajemen Pancasila sangat dibutuhkan agar Suku, Agama dan Ras Antar Golongan (SARA) tidak menjadi sentimen identitas, namun yang dibutuhkan masyarakat saat ini adalah bermajemuk/beragam kebaikan dan kebajikan tingkat tinggi. 

Motto : ​100 Persen Indonesia, 100 Persen Pancasila"

"DKI Jakarta  yang merupakan Ibukota Negara Republik Indonesia sebagaimana harusnya tetap menjadi cermin di mata dunia yang bisa menorehkan nilai-nilai Pancasila," ujar Liber Simbolon yang saat Dosen Universitas Bung Karno Jakarta.

Ditambahkan, paradoks yang terjadi di era teknologi dan global saat ini adalah  tidak disosialisakannya UU ITE, UUD Pers dan jurnalisme warga yang terkadang mendistorsi isu.
"Kecanggihan teknologi informasi menjadi salah satu faktor yang sangat menentukan. 

Selain itu, cara penyajian dan penanganannya, membutuhkan kreativitas yang inovatif," kata Dr. (C) Liber Simbolon, M.Kom yang juga Dosen Universitas Bung Karno Jakarta.

paradoks seringkali digunakan dengan kontradiksi, tetapi sebuah kontradiksi oleh definisi tidak dapat benar, banyak paradoks dapat memiliki sebuah jawaban, meskipun banyak yang tetap tak terpecahkan.

Sebagai contoh dalam tanda 'dalam tanda kutip/makna ambiguitas' adanya sebagian etika Informasi jurnalisme masyarakat yg tidak konfirmasi/terverifikasi.

"Harusnya isi  kontent atau berita jangan genit-genit buruk atau Bad News, tapi genit Intelektualitas agar masyarakat lebih paham dan semakin sejahtera yang berlandaskan hukum," tegas Liber Simbolon.

Penegasan Pancasila, kata Liber Simbolon bahwa Evaluasi dan finalisasi Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia sudah kongruen/sama dengan cita-cita awal para pendiri bangsa yang sangat beragam sesuai pembukaan UUD 1945 alinea ke empat.

Pemahaman tentang nilai-nilai yang terkandung didalam Pancasila, menjadi taruhan yang tidak tanggung-tanggung.

Bahkan sudah merajalela atau membumi ke berbagai penjuru Nusantara, hingga ke berbagai elemen masyarakat bawah, menengah maupun kalangan elitis.

"Banyak nilai-nilai luhur Pancasila  harus dihayati dan dipedomani seluruh warga negara Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Penghayatan yang mendalam atas nilai-nilai dasar Pancasila akan memperkuat identitas, jati diri, dan karakter masyarakat Indonesia yang berkepribadian Pancasila," ujarnya.

Penghayatan yang mendalam atas nilai-nilai dasar Pancasila akan memperkuat identitas, jati diri, dan karakter masyarakat Indonesia yang berkepribadian Pancasila.

Keberadaan Pancasila saat ini bagi Indonesia adalah tantangan yang perlu dijawab, bagaimana merumuskan Pola Penerapan dan Pengamalan Pancasila, melalui instrumen agama, hukum, sosial budaya dan lembaga desa terprogram secara sustainable yang menghasilkan output menyejahterah seluruh rakyat Indonesia.

Sejarah awal berdirinya organisasi ini IP-KI, sangat sesuai, sejalan dan sering dengan kondisi sosial politik dan perkembangan zaman pada waktu itu menjadi Organisasi Kemasyarakatan, yang senantiasa menjadi penggerak semangat Proklamasi 1945, dan Pancasila.

Organisasi IP-KI senantiasa berperan aktif di setiap pergerakan sosial masyarakat terutama dalam mempertahankan Pancasila dari rongrongan komunis.
Presiden Soekarno sering mengungkapkan Jasmerah yaitu 'Jangan Sekali kali Melupakan Sejarah'.

P-KI didirikan oleh tokoh-tokoh bangsa antara lain Jendral Besar A.H. Nasution, Jendral Gatot Subroto, Jendral Aziz Saleh, tokoh-tokoh nasional dan juga mantan Gubernur DKI Jakarta Mayjend. TNI Suprapto juga pernah menjadi ketua umum IP-KI.

Melalui Musyawarah Wilayah IP-KI Provinsi DKI Jakarta ini, IPKI selalu menghadirkan kader-kader untuk berperan aktif di tengah tengah masyarakat, dan selalu berusaha berperperan aktif sebagai anggota maupun pengurus organisasi.

Untuk menggerakkan organisasi, maka IPKI perlu melaksanakan konsolidasi organisasi di berbagai tingkatan pengurus yang ada.

"Gedung Juang sebagai simbol ruh perjuangan para Bapak Pendiri Bangsa atau biasa founding father sering melakukan rapat di Gedung Juang,  beralamat Jl. Menteng Raya No. 31 Jakarta Pusat," kata Liber.

Musyawarah Wilayah IP-KI Provinsi DKI Jakarta 2017 yang berlangsung sukses.
Musyawarah Wilayah IPKI Provinsi DKI Jakarta 2017 dihadiri Peserta/ Peninjau dari DPC -DPC Kota/ Kabupaten Se Provinsi DKI Jakarta, dengan rangkaian acara digelar 'Sarasehan Pancasila,".

Turut hadir Dr. Peter Kasenda, Kapolda diwakili Bimas Polda Metrojaya ABKP Haris, Kesbangpol dari lima wilayah kabupaten/kota Jakarta.

Prof. Dr. Bomer Pasaribu, Prof. Dr. Gimbal Doloksaribu, Tigor Simatupang (Putra Almarhum Jendral TB Simatupang), Mayjen TNI Purn Saurip Kadi dan penasehat Pemuda Pancasila DKI Amri M .Dewan Pembina Prof. Dr. MH Matondang.

Ketua Umum DPP IP-KI Bambang Sulistomo (Putra Pahlawan Bung Tomo), Sekjen IP-KI Guntur Aritonang, Bendahara Umum DPP IP-KI Johannes Dwi Setiono, Ketua DPP Sarjana IP-KI Liber Simbolon, Ketua Bidang Diklat dan Kaderisasi Hj. Ris Irwandi Hidayat, Korbid Ideologi dan politik H. Agoest Zakaria.

Ketua DPW IP-KI DKI Kol. TNI (Purn) Bidu Siagian, sementara piminan sidang oleh Gomer P, Ketua Panitia M. Hendarto, Sekretaris George Apituley serta pengurus IP-KI dr berbagai Wilayah dan  DPC IP-KI DKI Jakarta serta peninjau dan organisasi masyarakat.
[Red/Why].

0/Comments = 0 Text / Comments not = 0 Text

Lebih baru Lebih lama
YofaMedia - Your Favourite Media
Ads2