GMF Gelar Paparan Publik IPO Terbesar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2017


Yofamedia.com, Jakarta - Sebagai perusahaan yang bergerak di industri MRO pertama di Indonesia yang melakukan IPO, GMF siap melakukan ekspansi global dengan mengedepankan kemajuan teknologi terkini dan pengambangan sumber daya manusia kelas dunia.

Dan PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF), pionir industri Maintenanco, Repair, and overhaul (MRO) di Indonesia, hari ini  di Jakarta, 11 September 2017 tepatnya di Hotel four Season, Jln. Gatot Subroto, Jakarta-Selatan, menggelar Paparan Publik (Public Exposo) dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO).
Total saham yang ditawarkan kepada masyarakat adalah sebanyak-banyaknya sebesar 10.890.068.700 lembar saham yang keseluruhannya merupakan saham baru.
Jumlah tersebut setara dengan sebanyak-banyaknya sebesar 30% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.

Masa penawaran awal akan berlangsung dari 11 September hingga 21 September 2017.
IPO ini merupakan yang terbesar dalam industri MRO di Asia semenjak 17 tahun terakhir.
Dan Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto mengatakan, bahwa IPO merupakan langkah strategis bagi GMF untuk mewujudkan visi menjadi Top 10 MRO in The World dengan pendapatan mencapai 1 miliar di tahun 2021 mendatang.

"Bersama manajemen yang kompeten dan teknisi yang handal, rekam jejak perusahaan, dan prospek usaha yang baik, kami yakin IPO GMF akan mendapat respons positif dari investor, "katanya.

Sementara itu, Komisaris Utama GMF Helmi Imam Satriyono mengatakan bahwa dengan IPO, GMF akan menjadi perusahaan publik yang harus dapat menunjukkan kinerja postifnya kepada seluruh stakeholders dan shareholders.
"Penerapan good governance yang lebih baik guna memberikan nilai tambah bagi para Stakeholders dan shareholders saat ini mutlak diperlukan." tambah Helmi.
Dan Direktur GMF Iwan Joeniarto juga menambahkan bahwa IPO dilakukan untuk pendanaan dalam rangka rencana besar GMF kedepannya. Sekitar 60% dana bersih dari hasil IPO ini akan digunakan oleh untuk mendanai investasi GMF sekitar 15% dalam
meningkatkan kapasitas kapabilitas di Line Maintenance dan Repair &overhaul,
untuk refinancing, dan sisanya untuk kebutuhan modal kerja.

"Rencana ekspansi GMF kan berfokus pada peningkatan kapasitas dan kapabilitas dengan cara memperbarui teknologi dan skill daya manusia sehingga GMF dapat menjadi Total Solutions Provider, memberikan layanan terintegrasi bagi pelanggan kami. Selanjutnya GMP akan melakukan pengembangan perusahaan dengan memperbesar pasar kami dan menambah footprint global kami, " tegas Iwan.

PROSPEK BISNIS

Industri MRO adalah industri yang menarij fan relatif aman terhadap perubahan kondisi ekonomi, hal ini dikarenakan perawatan dan reparasi peswawat dan merupakan hal vital dan wajib dilakukan secara rutin oleh semua maskapai penerbangan diluar kompetisi psar antara maskapai itu sendiri.

Dan GMF mencatatkan pertumbuhan margin laba sebesar 15% pada 2016.
Dan GMF merupakan market leader di Indonesia dan salah satu pemain di Asia. Dari hasil riset Canadian Association Of Marketing Research Organizations (CAMRO), kawasan Asia  pasifik dan Timur Tengah fan diperhitungkan akan mengalami kenaikan jumlah armada pesawat dan MRO tertinggi.

Kendati demikian, GMF akan memfokuskan ekspansi global pada wilayah Timur Tengah, Asia Timur, dan Australia.

Dan GMF memiliki catatan hitoris yang baik hingga tahun buku 2016. EBITDA margin GMF sebesar 26% tercatat salah satu yang tertinggi di industri MRO. Secara konsisten telah mencapai dua digit selama tiga tahun terakhir, dengan 27, 18% pada 2016/
Maka pendapatan GNF pada 2016 adalah sebesar US$389 juta, dengan laba bersih sebesar US$57,7 juta.

Dengan kinerja yang prima juga penerapan good corporate governance telah dibuktikan dengan diraihnya penghargaan Very High-Level Quality MRI dari Federal Aviation Adminitration (FAA) dan predikat juara 1 Annual Report Award 2015 yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Namun demikian, GMF pun turut mengharumkan nama Indonesia di mata Internasional melalui didirikannya" Hangar 4 GMF" yang merupakan hangar pesawat narrow body tersebar di dunis dan merupakan satu-satunya hangar yang dapat  menampung 16 Pesawat sekaligus.

Dan selain hangar , GMF juga merupakan satu-satunya pemilik lisensi  Airbus Remote Training Center (ARTC) di dunia yang menyediakan pelatihan reparasi dan perawatan pesawat berstandar internasional.

" Maka Total Solutions Provider, merupakan esensi kami dalam meningkatkan kapasitas dan kapabilitas teknologi serta pelayanan untuk menyerap potensi bisnis MRO yang sebenarnya masih sangat besar baik didalam maupun luar negeri, " pungkas Iwan.

(Amhar)

0/Comments = 0 Text / Comments not = 0 Text

Lebih baru Lebih lama
YofaMedia - Your Favourite Media
Ads2