Yofamedia.com, 8 Agustus 2017
Tidak lama lagi , tahun baru kian menjelma dan akan genaplah umurku I0 tahun, Dan Aku seorang gadis yang bebas , Ibu dan Ayahku orang berada dari kecil hidupku sudah diasuh dengan kemewahan.
Tambahan pula aku anak yang tunggal dan segala permintaan aku semua akan dipenuhi. Dan hdup kami penuh dengan bersuka ria, Kami langsung tidak pernah peduli soal agama, makin lama kami makin lupa dengan dunia.
Selama ini kami tak pernah kenal apa itu sejadah, dan juga apa itu Alquran. Lalu pada suatu hari , aku keluar berjumpa kawanku untuk bersuka ria.
Lalu tiba tiba hp aku berdering, dan Aku terkejut apabila aku mendapat berita bahwa kedua ibu dan bapaku telah terlibat dalam satu kemalangan, dan kemalangan itu telah meragut nyawa Mereka. Dan aku sedih, aku buntu , dan rasa perih dan salahkan takdir.
Aku tidak dapat terima kenyataan, dan Aku tidak menyangka kini aku kesepian tanpa orang yang aku cintai, Namun peristiwa itu telah menggubah segala galanya.
Dan aku perlahan lahan coba untuk bangkit dari semua kekeluhan ini. Selanjutnya hari demi hari , aku makin kuat dan tabah. tetapi aku masih tidak merasakan ketenangan.
Akhirnya aku gelisah juga aku keliru dan apa yang sudah terjadi pada diriku? aku coba mencari awal keliruan aku. Namun , aku tidak dapat menjumpainya, dan suatu hari , aku mendapat satu permintaan menjadi rekan di dalam "facebook " dan aku menerimanya tanpa ragu ragu .
Dan aku pun melihat gambar profilenya, ternyata dia seorang niqabis bernama Azlinah, aku tersentuh apabila membaca ayat ayat yang dia share di facebook .
Lalu tiba tiba dia menegurku , aku pun membalas tegurannya , umurnya sebaya dengan aku, dan rupa rupanya dia tinggal berdekatan denganku. Hari demi hari hubungan kami menjadi semakin rapat , dan aku sangat ga enak berbohong dengannya.
Kemudian tiba tiba terdetik dihatiku untuk bersua dengannya, dia pun bersetuju , kami berencana untuk berjumpa di perpustakaan awam.
Dan pada mulanya aku berasa enggan untuk bersua dengannya tapi aku beranikan diri. Dan keesokannya , pada pukul 3 petang , aku sudah tiba di perpustakaan awam.
Lalu kelihatan Azlinah tidak tiba lagi. Tetapi Aku pun terus menunggunya, dan tidak lama kemudian , aku terlihat dari jauh samar bayang bayang seorang perempuan, dia mula mendekatiku, tapi aku tidak mengenalinya karena dia memakai hijab .
Dia menegurku sambil mengenalkan diri nya adalah Azlinah . aku berasa malu dengannya . dia seorang yang berhijab manakala aku hanya gadis biasa yang tidak memakai tudung. Namun , itu tidak menjadi penghalang untuk kami menjadi kawan.
Dan Azlinah melayaniku seperti darah dagingya sendiri , aku sangat canggung disampingnya , karena tutur bicaranya amat sopan apabila berkomunikasi denganku.
Lalu kemudian makin lama , hubungan kami menjadi lebih erat , aku sudah menganggapnya sebagai sahabatku. Dan suatu hari , dia menghadiahkan aku busana muslim 60 jenis. Dan aku terkejut engan pemberiannya lalu terus aku memeluk nya.
Dan aku pun menangis dalam pelukannya . aku meminta kepadanya supaya mengajarkan aku untuk kembali ke pangkal jalan, lalu dia membalas pelukanku dengan penuh kasih sayang.
Pada akhirnya dia bersetuju untuk mengajarku dan bermulah perubahan yang besar berlaku kepada diriku . hari demi hari , aku belajar banyak materi padanya. dia tidak pernah pelit untuk berbagi ilmunya bersamaku. Dan dia pun mengajarkan aku segala galanya , tentang solat , tentang Alquran dan lain lain lagi .
Dan alhamduliah , kini aku dapat merasakan ketenangan seperti apa yang aku inginkan. aku sedih, aku menangis apabila teringat akan zaman silamku , yang penuh dengan keterlupaan.
Dan Aku pun bersyukur sangat karena Allah pilih aku untuk berubah dan mendapat seorang sahabat yang tidak pernah jemu mengajarkanku soal agama .
Selama ini baru aku sadar ternyata kebahagian yang aku cari itu terletak pada diriku sendiri.
Dan aku bersyukur kepada Allah karena Dialah yang bukankan pintu hati aku untuk menerima hidayahNya 💕 .
writer by : fairusnabila a.k.a яєıňѧ 👑 .
Posting Komentar